Jakarta, Gatra.com- Alumni 212, Novel Bamukmin menanggapi rencana pertemuan lanjutan Prabowo-Jokowi hari ini, Rabu ( 24/7). Ia berharap, kedua kubu hendaknya menyelesaikan kasus yang membelit bangsa. Bukan untuk berkoalisi.

" Hendaknya pertemuan bukan untuk mematangkan koalisi," tuturnya kepada Gatra.com, Selasa malam (23/7).

Menurutnya, masih terdapat banyak persoalan di Indonesia. Pertama, menyoroti peristiwa 21-22 Mei 2019 yang menimbulkan korban luka dan meninggal.

" Masalah wafatnya 10 anak bangsa saat tragedi berdarah 21-22 Mei 2019. Masih ada yang luka," katanya.

Novel juga meminta pendemo yang ditahan untuk segera dibebaskan.

Selain itu, ia berujar, kasus meninggalnya 500 Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) perlu diusut tuntas.

Selain itu, tidak boleh ada kriminalisi terhadap ulama. Alumni 212 itu menyarankan kedua tokoh tersebut memperhatikan urusan agama.

"Aktivis dan tokoh harus bisa di SP3. Masalah kasus penistaan agama yang sudah masuk ke kepolisian sebagai terlapor, sehingga bisa terhapus polarisasi politik identitas. Ini agar semua cair dan clear," ujar Novel.