Jakarta, Gatra.com - Pemerintah akan fokus pada program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Salah satu caranya dengan meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Vokasi. Hal tersebut ditanggapi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano yang mengatakan, lulusan SMK harus mempunyai kompetensi dan tidak asal lulus
"Kalau SMK ada jurusan yg sudah tidak banyak siswa ya harus di merger. Kalau SMK kecil jangan hanya mau meluluskan siswa-siswi SMK saja, yang penting harus mempunyai kompetensi. Kalau yang kecil-kecil atau sedikit siswanya ya di merger lah. Jangan memaksakan," Supriano saat ditemui wartawan di Grand Sahid, Sudirman, Jakarta, Selasa (23/7).
Selain itu, ketika ditanyai tentang kesiapan Kemendikbud dalam mempersiapkan guru dalam pembangunan pendidikan SMK dan Vokasi, Supriano berujar, Kemendikbud saat ini tengah membuat terobosan. Solusinya melalui regulasi Peraturan Mendikbud (Permendikbud) nomor 16 tahun 2019.
"Dengan adanya Permendikbud No. 16 Tahun 2019 ini, kan jadi hadir yang namanya guru rumpun. Jadi, mereka nanti bisa mengajar multi subjek. Nanti kekurangan guru di SMK ini kita bisa lihat masuk rumpun apa, Misal guru ekonomi maka diharapkan dia bisa mengajar di rumpun ilmunya juga. Ini uang kami dorong terus kearah sana. Pelan-pelan kompetensi guru untuk SMK kita perbaiki," Ujarnya.
Lebih lanjut, Supriano mengatakan, ke depan untuk memenuhi kebutuhan guru produktif, Kemendikbud akan bekerja sama dengan perusahaan. Terutama untuk menjadi tenaga pengajar, minimal di sekolah almunus mereka. Selain itu, ada terobosan untuk menarik kembali guru yang sudah pensiun tapi masih produktif. Mereka diharapkan kembali mengisi posisi tenaga pengajar.
"Kita kerja sama dengan perusahaan. Kemudian kita bisa mau bekerjasama dengan alumni atau guru yang masih produktif. Ini kita akan jajaki untuk kita masuk sekolah lagi. Untuk di Industri kita ingin misal guru perhotelan atau pelayaran, itu kan ada waktu beberapa bulan tidak bekerja, nah ini yang bisa dimanfaatkan. Minimal mereka bisa mengajar disekolah alumninya," Kata Supriano.