St Petersburg, Gatra.com - Seorang aktivis hak-hak LGBT ternama ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk dan tanda bekas cekikan di Kota St Petersburg, Rusia. Kepolisian Kota St Petersburg mengatakan, Yelena Grigoryeva (41) ditemukan di sema-semak, tak jauh dari rumahnya.
Dilansir BBC, Sebagai seorang aktivis, Grigoryeva memang vokal menyuarakan Hak Asasi Manusia (HAM), terutama soal hak LGBT. Untuk itu, ia kerap mendapatkan ancaman pembunuhan.
Rekan Grigoryeva, yang juga aktivis, Dinar Idrisov mengutuk keras pembunuhan keji yang menimpa kawannya tersebut. "Dia baru-baru ini menjadi korban kekerasan dan ancaman kematian," tulis Idrisov di akun Facebooknya. Ia menuntut kepolisian tegas dalam mengungkap kasus ini.
Sampai saat ini, Selasa (23/7), polisi belum mengonfirmasi laporan ancaman kematian, serta apakah pembunuhan itu terkait dengan kegiatan Grigoryeva sebagai aktivis atau tidak.
Grigoryeva juga disebut aktif dalam aksi menentang pencaplokan Rusia atas semenanjung Ukraina di Krimea. Ia juga menentang tindak kekerasan yang dilakukan Rusia terhadap tahanan.
Kematian aktivis bukan kali pertama. Pada Januari tahun lalu, aktivis oposisi Rusia Konstantin Sinitsyn (53) ditemukan tewas di dekat rumahnya, di St Petersburg setelah menderita cedera kepala serius. Polisi mengatakan Sinitsyn tewas usai diserang sejumlah perampok.
Kemudian, Agustus tahun lalu, lusinan aktivis hak-hak LGBT ditangkap. Hal itu disebabkan mereka mempromosikan hak minoritas seksual di negara itu. Diketahui, menyebarkan propaganda LGBT memang dilarang di Rusia. Pada 2013, Rusia telah mengeluarkan undang-undang yang melarang penyebaran propaganda terkait LGBT