Washington D.C. Gatra.com - Senin kemarin (22/7), Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berkunjung ke Gedung Putih dan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pada kesempatan tersebut, Trump optimis Pemerintah Pakistan dapat menyelesaikan persoalan politik di Afganistan. Selain itu, mengakhiri pengiriman tentara AS ke Afganistan yang sudah berlangsung selama hampir 18 tahun.
"Saya pikir Pakistan akan membantu kita untuk menyelesaikannya," kata Trump, saat Khan duduk di sebelahnya pada awal pertemuan Gedung Putih, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (23/8).
Di samping itu, Trump juga berbicara mengenai kemungkinan akan memulihkan dana bantuan sebesar US$1,3 miliar ke Pakistan. Selain itu, ia menawarkan solusi untuk mengatasi perselisihan wilayah Kashmir antara Pakistan dan India.
Hubungan bilateral Amerika Serikat dan Pakistan kerap merenggang. Tahun lalu, Trump mengeluh di Twitter, Warga Pakistan melakukan kebohongan dan tipu daya. Secara tegas, Pemerintah Pakistan membantah tuduhan tersebut.
Lebih lanjut, Khan mengatakan kepada Trump, kesepakatan damai dengan Taliban terus mengalami kemajuan.
"Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, kami dapat mendesak Taliban. Untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan hingga mencapai penyelesaian, solusi politik," kata Khan dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini sekaligus mengutarakanan keinginanan Trump untuk mengakhiri keterlibatan militer A.S. di Afghanistan. Menurutnya, memastikan kerja sama dengan Pakistan merupakan hal penting. Tujuannya untuk mengakhiri perang di Afganistan dan memastikan negara Pakistan tidak menjadi basis kelompok militan seperti Negara Islam.
Bahkan, Washington berkeinginan agar Islamabad menekan Taliban Afghanistan agar tercipta gencatan senjata permanen. Selain itu, terlibat aktif dalam pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan.
Utusan Khusus AS, Zalmay Khalilzad akan melakukan perjalanan ke Afghanistan dan Qatar, untuk melanjutkan pembicaraan dengan Taliban, mulai 22 Juli hingga 1 Agustus.
Pentagon mengatakan, panglima militer Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, akan bertemu Senin malam dengan perwira tinggi militer Amerika, ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.
Meski demikian, para Analis percaya Bajwa akan memainkan peran penting dalam diskusi di belakang layar. Di samping militer Pakistan berusaha membujuk Washington untuk memulihkan bantuan dan kerja sama.