Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menaruh perhatian terhadap persoalan anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Jateng yang mencapai ratusan orang. Ia meminta agar ADHA dapat bergaul dengan teman-temannya, tidak diasingkan.
“Dokter, orang tua, dan pemerintah menjelaskan kepada anak-anak untuk tidak menjauhi mereka (ADHA),” ujarnya pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Semarang, Selasa (23/7).
Mengutip data Kementerian Kesehatan RI, Ganjar, menyebutkan, jumlah ADHA Jateng tercatat sebanyak 320 orang. Menempati peringkat keempat di Indonesia setelah Papua (536 anak), Jawa Timur (421 anak), dan Jawa Barat (320 anak), sedangkan peringkat kelima DKI Jakarta (304 anak).
“Pemerintah dan orang tua juga ikut membantu ADHA dalam proses pengobatan, kita juga harus memastikan ADHA bisa bergaul dengan teman-temannya,” ujarnya.
Dalam peringatan Hari Anak Nasional yang diikuti ratusan anak tersebut, Ganjar mengajak mereka bermain permainan trandisonal sundah manda atau engklek. Orang nomor satu di Jateng itu membuat gambar kotak-kotak membentuk pesawat terbang menggunakan kapur putih di atas batako. Ganjar kemudian mengajak anak-anak yang hadi untuk bermain engklek.
Beberapa anak bergantian main engklek menggunakan pecahan genteng sebagai alat untuk dilemparkan ke dalam kotak. Mereka meloncati kotak demi kotak.
“Merasa senang sekali bisa main engklek dengan Pak Gubernur. Saya sering beramin engklek dengan dengan teman-teman di rumah,” ujar Siswa SD Terang Bangsa bernama Yeski Alputra Ema.
Tidak hanya bermain engklek, sejumlah anak juga unjuk kebolehan dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan membaca ayat suci Alquran.
Melihat anak-anak bisa bermain engklek, Ganjar merasa senang karena masih banyak yang bisa permainan tradisional, di tengah kemajuan zaman.
“Meski sekarang eranya gadget, namun anak-anak tidak boleh melupakan permainan tradisional dan bermain dengan teman seusianya,” ujarnya.