Solo, Gatra.com – Peringatan Hari Anak pada 23 Juli dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan berkunjung ke rumah singgah Lentera. Rumah singgah Lentera dihuni oleh para anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kota Solo dan siap menampung ADHA kota lain.
”Tadi kebetulan mampir sebentar ke sini untuk menengok mereka. Bagaimana kita melihat kondisi mereka dan saya senang ternyata di sini pengelolaannya berjalan dengan baik,” ucap Ganjar usai kunjungan, Selasa (23/7).
Selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berpartisipasi memberi dukungan kesehatan pada ADHA. Biaya perawatan 32 ADHA ditanggung oleh Pemprov Jawa Tengah melalui RSUD dr. Moewardi, Solo.
Baca Juga: Sempat Ditolak, Anak-anak dengan HIV/AIDS di Solo Akhirnya Bisa Sekolah
”Selain berpartisipasi untuk kesehatan tentunya kami juga peduli dengan pendidikan mereka. Kami tanya kebutuhan mereka, tadi katanya butuh alat musik. Kami rasa penting juga untuk pengembangan minat bakat mereka,” ucapnya.
Ganjar tidak mempersoalkan jika memang anak-anak berbagai daerah dirawat di rumah singgah Lentera. Sebab saat ini jumlah rumah singgah minim. Namun Ganjar tak menutup kemungkinan jika rumah singgah ini bisa dibuka di kota lain.
”Sangat mungkin dibuka di kota lain. Hanya saja perlu pertimbangan civil society-nya. Kalau ada inisator yang tulus dan bersedia mengelola semacam ini, kami siap membantu,” ucapnya.
Namun, menurut dia, penanganan penderita HIV/AIDS memang paling ideal berada di rumah dan lingkungan keluarga. Sebab ikatan emosional yang baik dengan keluarga sangat penting. ”Tapi di rumah singgah tidak masalah, sebab seiring berjalannya waktu mereka bisa menyesuaikan diri,” ucapnya.
Baca Juga: Pemko Surakarta Siapkan 9 Sekolah untuk ADHA
Ketua Yayasan Lentera Yunus Prasetyo mengatakan, saat ini kondisi rumah singgah Lentera sudah baik. Pemprov Jawa Tengah telah memberi bantuan kesehatan. Untuk pendidikan, anak-anak bersekolah di sekolah negeri Kota Solo tanpa biaya.
Meski begitu ada juga beberapa anak menempuh pendidikan di sekolah swasta. ”Untuk sekolah swasta dari pihak yayasan yang menanggung,” ucapnya.
Adapun sarana dan prasarana ditangani oleh Kementerian Sosial. Ada pula donatur yang rutin memberi bantuan. ”Saat ini ada 32 anak dengan sembilan orang pengasuh di sini,” ucap Yunus.