Jakarta, Gatra.com - Kompetensi antarsiswa dalam kompetisi Gala Siswa Indonesia (GSI) 2019 yang diinsiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) beserta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tahun 2019 akan segera digelar. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano mengatakan, salah satu tujuan digelarnya kompetisi GSI sebagai bentuk pembangunan karakter dalam diri anak muda.
"GSI juga menjadi salah satu jawaban membentuk manusia berkarakter agar Sumber Daya Manusia kita yang makin berkualitas. Menjawab revolusi mental yang tidak hanya menyentuh generasi muda di pendidikan, tapi juga lewat dunia olahraga. Ini merupakan suatu terobosan Kemendikbud yang menguatkan karakter, hasilnya anak berprestasi dalam bidang olahraga," Kata Supriano saat ditemui di kegiatan Pembukaan GSI 2019 di Grand Sahid, Sudirman, Selasa (23/7).
Lebih lanjut, Supriano mengatakan, apa yang diinisiasi oleh Kemendikbud melalui kompetisi GSI tingkat SMP ini berpegang pada Instruksi Presiden (Inpres) No.3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Menurutnya, pelaksanaan GSI bahkan mendahului semangat percepatan pembangunan sepak bola sesuai dengan Inpres tersebut. Digelarnya GSI tahun ini agar terus eksis dan bisa menelurkan output pembangunan karakter melalui olahraga.
"Ada satu niat bahwa olahraga bila digabungkan dengan pendidikan, dan digerakkan bersama diharapkan bisa menghasilkan atlet yang pintar dicabangnya dan juga punya kompetisi dibidang pendidikan," Kata Supriano.
Sementara itu, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Indra Sjafri sangat mengapresiasi kegiatan GSI ini. Menurutnya, untuk membuat Timnas Indonesia semakin kuat ke depannya, maka dibutuhkan pembinaan terhadap pemain muda yang baik, sehingga kompetisi di tingkat pelajar seperti GSI bisa diteruskan.
"Kegiatan GSI Ini terbukti bisa menghasilkan atlet sepakbola yang hebat. Di timnas Indonesia U-16 yang dilatih oleh Coach Bima Sakti itu beberapa pemain diambil dari kompetisi GSI di tahun pertama. Kompetisi ini harus terus diteruskan. Selain itu ada rencana untuk menjadikan guru olahraga untuk mempunyai kompetensi sebagai pelatih sepak bola di tinggal kompetisi nasional," Kata Indra Sjafri.