Jakarta, Gatra.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. IHSG turun sebesar 29,74 poin atau 0,46% ke level 6.403,81.
Pada penutupan sesi I, IHSG berada di level 6.406,59 poin. Turun sebesar 26,96 poin atau 0,42%. Hal serupa pun terjadi pada indeks LQ45 yang turun 3,22 atau 0,31% menjadi 1.027,11 poin. Sebelumnya, pada penutupan sesi I, saham ini berada di angka 1.025,96 poin atau turun sebesar 4,37 atau 0,42% dari 1.032,41.
Untuk indeks IDX30 turun sebesar 1,73 poin atau 0,31% menjadi 562,87. Sebelumnya, IDX30 juga turun 2,30 poin atau 0,41% menjadi 562,20 dari pembukaan yang berada di angka 565,82.
Berbeda dengan yang lain, Indeks Jakarta Islamic Index (JII) menguat sebesar 1,88 atau 0,27% dan berubah menjadi 695,15 poin. Pada penutupan sesi I, JII turun sebesar 0,52 atau 0,08% dan berubah menjadi 692,75 poin dari level 695,56.
Beberapa sektor yang mempengaruhi penurunan IHSG terbesar, berasal dari sektor infrastruktur yang turun 26,40 poin atau 2,14% ke level 1.207,36. Finance turun 7,69 poin atau 0,58% menjadi 1.320,09. Lalu Mining turun 6,61 poin atau 0,4% ke 1.649,57.
Beberapa sektor mengalami penguatan, yaitu Misc-Ind yang naik sebesar 4,90 atau 0,39% ke level 1.265,38. Kemudian, Consumer naik 3,80 atau 0,16% ke 2.397,21 poin. Lalu, manufaktur naik 1,15 poin atau 0,08 ke level 1.522,09.
Beberapa saham yang mengalami kenaikan terbesar yakni makanan yang meningkat 47 poin atau 34,56% ke level 183. Pico naik 185 atau 24,50% ke 940 poin. Kemudian, Bell naik 94 atau 21,08% ke 540 poin.
Sedangkan saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni fren turun 76 atau 24,84% ke level 230 poin. Kemudian, blue turun 125 atau 16,89% menjadi 615 poin. Lalu, Arka turun 150 poin atau 12,88% ke level 1.015.
"Sehubungan dengan minimnya katalis positif dari data-data makroekonomi baik dari domestik maupun global yang memberikan high market impact. Menyebabkan para pelaku pasar lebih bersikap untuk wait and see. Di sisi lain, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga turut mempengaruhi pelemahan IHSG pada hari ini," ucap Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji kepada Gatra.com.