Pekanbaru, Gatra.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau tidak hanya menemukan sejumlah senjata api dan granat di rumah pecatan polisi, Satriandi, yang tewas dalam aksi baku tembak di Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Selasa (23/7). Tapi 7 paspor dan 31 buku tabungan juga diamankan.
Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo mengatakan, dengan ditemukannya barang bukti itu, diduga kuat Satriandi bukan lagi terlibat jaringan narkoba lintas provinsi, tapi sudah lintas negara.
"Bukti transfer beberapa bank serta 31 buah rekening bank ini menandakan bahwa peredaran gelap narkoba yang menjadi musuh kita semua di Riau, sudah sangat mengkhawatirkan. Belum lagi persenjataan, transfer dana dan paspor," kata Kapolda Riau dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Riau, Selasa siang (23/7).
Dalam menjalankan bisnis haramnya, cara Satriandi terbilang cukup rapi. Selain memiliki paspor, pecatan polisi berpangkat Brigadir ini juga memakai plat nomor palsu pada kendaraan yang dipakai.
Baca juga: Pecatan Polisi Ini Punya Ajudan dan Senjata Api
"Penggunaan plat palsu. Jadi sangat dimungkinkan kegiatan mereka dengan identitas palsu dengan suatu perencanaan yang sangat rapi," kata Kapolda.
Selain paspor dan rekening, polisi juga menyita berbagai jenis senjata api dan granat aktif. Senjata api tadi antara lain; 2 pucuk senjata api laras panjang kaliber 5.56 lengkap dengan teleskop serta peredam, 3 pucuk senjata api genggam, 3 buah magazen, 1 buah granat aktif dan 668 butir peluru aktif berbagai ukuran.
Lalu ada juga sepucuk per gun bentuk trisula, 1 unit radio motorolla, 4 unit handphone, 6 buah KTP, 1 unit kamera digital, borgol, 2 buah alat bong, 31 lembar uang pecahan Rp50 ribu, 8 buah ATM, 2 unit mobil merek innova hitam dan sedan merah, 2 buah Bodyface, 3 buah sarung pancing atau sarung senjata, 2 buah kotak senjata, 3 buah tas sandang dan 3 buah dompet.
Untuk senjata yang ditemukan ini kata Kapolda, masih dalam proses penyelidikan, berikut dengan jaringan narkobanya.
"Kaitannya dengan itu masih penyelidikan. Dia bukan hanya 3 orang dan pasti masih banyak lagi. Ini masih dalam pendalaman begitu juga cara dia mendapatkan senjata masih diselidiki," katanya.
Selain Satriandi, Ahmad Royand yang disebut sebagai pengawal pribadi Satriandi juga ikut tewas dalam aksi baku tembak Selasa (23/7).
Sementara seorang lainnya berinisial RN sedang dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Riau. Dia juga diduga sebagai pengawal Satriandi.
"Mereka ini melakukan perlawanan dengan senjata. RN masih dirawat intensif karena mencoba kabur saat dikejar oleh petugas," ujar Kapolda.
Reporter: Virda Elisya