Pontianak, Gatra.com - Kepala Basarnas Pontianak Hery Marantika menyebutkan dua ABK KLM Arta Jaya yang dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Sambar, Kabupaten Ketapang hingga saat ini belum ditemukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta masyarakat.

“Sampai sekarang kondisi cuaca sangat buruk, terakhir tadi ombak 0,7 sampai 1,8 meter, itu yang jadi kesulitan dalam pencarian korban,” katanya di Kantor SAR Pontianak, Jalan Adisucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa Siang (23/7).

Hery mengatakan, pencarian terhadap awak kapal yang hilang masih terus dilakukan oleh Tim SAR Pontianak hingga 27 Juli mendatang.

Adapun 23 ABK yang termasuk nakhoda kapal berhasil diselamatkan oleh awak KLM Lintas 18, yang menerima panggilan darurat KLM Arta Jaya.

“Setelah berhasil menyelamatkan 23 awak kapal, KLM Lintas 18 membawa para penumpang untuk diamankan di Pontianak dan mendapat perawatan,” ujarnya.

KLM Arta Jaya dilaporkan tenggelam pada Minggu dini hari tanggal 21 Juli lalu akibat dihantam gelombang tinggi. 

Data manifest keberangkatan PT Makmur Berkat Jaya, kapal mengangkut 488 ekor sapi dan 300 ekor kambing, dari pelabuhan Telaga Biru, Bangkalan, Madura dengan tujuan Kota Pontianak.

“ABK ada 25 orang termasuk kapten kapal, dan baru 23 ABK yang berhasil diselamatkan, kapal mengangkut hewan ternak diduga untuk pasokan hewan qurban di wilayah Kalimantan Barat,” kata Kepala KSOP Pontianak, Capt Bintang Novi saat ditemui di kantornya di Jalan Rahadi Osman, Pontianak, Selasa (23/7) siang.

Untuk 23 ABK termasuk nakhoda telah diserahkan kepada perwakilan pemilik kapal. Sedangkan untuk pemilik kapal diwajibkan memenuhi segala kewajibannya terhadap seluruh awak kapal yang selamat.

Terkait keberangkatan KLM Arta Jaya, KSOP Pontianak telah memanggil Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru untuk dimintai keterangan terkait musibah ini.

“Rencana datang besok, Rabu pagi, untuk memberikan keterangan-keterangan lebih rinci,” ucapnya.