Home Politik Rocky Gerung Sebut Kasus Novel Dari Awal Dibikin Rumit

Rocky Gerung Sebut Kasus Novel Dari Awal Dibikin Rumit

Jakarta, Gatra.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut, pembentukan Tim Teknis Polri untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan hanya memperumit prosedur. 
 
"Kelihatan dari awal dibikin rumit prosedurnya," kata Rocky di Gedung Penunjang KPK, Selasa (23/7).
 
Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D) ini juga menanggapi berakhirnya masa kerja Tim Pencari Fakta dari kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK, hingga menyikapi pembentukan tim teknis baru oleh kepolisian. 
 
Menurutnya, ada kekeliruan berpikir dalam pembentukan tim untuk menangani kasus Novel. Berawal dari variabel di luar tindakan kriminal. Pembentukan TPF, diharapkan bisa membongkar hal di luar standar kriminalitas. 
 
"Artinya, ada variabel non-kriminal masuk di dalam kasus Novel," ujarnya. 
 
Namun sangat disayangkan, upaya TPF untuk membongkar variabel non-kriminal itu tak menemukan titik terang. Melalui kebijakan, kasus ini akan diambil alih lagi oleh tim teknis dari Kepolisian. Rocky berujar, ini merupakan sebuah kemunduran. 
 
"Kalau dari awal, ini dianggap kasus kriminal, maka tidak perlu dibentuk TPF. Seharusnya pihak kepolisian sudah dapat menangani dengan sendirinya. 
Kok dibalikin lagi ke Polisi," kata Rocky heran. 
 
Rocky menambahkan, semakin rumit saat Jokowi mengeluarkan kebijakan untuk meminta tim teknis dapat bekerja dalam tiga bulan. Lalu hasilnya akan dievaluasi kembali oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, yang dibutuhkan bukan evaluasi,  melainkan kejelasan dari status hukum kasus ini. 
 
"Dibikin tim tapi timnya bikin tim. Nanti timnya bikin tim lagi," ujar Rocky.
 
664