Jakarta, Gatra.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, ekonomi kreatif dan digital akan menjadi motor utama penggerak perekonomian di tanah air pada 2045 mendatang.
"Start up saat ini mau decacorn atau unicorn akan jadi backbone. Negara maju adalah banyak pengusahanya bukan pegawai negeri. Start up menjadi energi sebagai enterpreuner masa depan," kata Bambang saat menjadi Keynote Speech di Acara Benefit Of Digital Economy, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (23/7).
Untuk mencapai target ini, pemerintah akan merubah sistem pendidikan terutama tingkat SMK atau pendidikan vokasi. Kurikulum dari kedua tingkat pendidikan ini akan lebih fleksibel.
"Karena kemajuan dunia yang tidak bisa diprediksi. Karena kalau kurikulum kaku akan tertinggal," ucap dia.
Selain reformasi di level pendidikan, ekonomi kreatif juga diarahkan untuk memenuhi kualitas ekspor. Tidak hanya barang atau komoditas, sasaran ekspor juga tertuju pada jasa.
Contohnya. lanjut Bambang, bisa dilihat pada industri perfilman Korea Selatan. Aneh jika generasi saat ini tidak kenal dengan bintang-bintang K-POP.
"Budaya K-POP begitu populer di sini," ujar Bambang.
Ekspor di bidang jasa memiliki andil penting mempengaruhi produk atau komoditas negara lain. Nah, untuk mendukung itu, Indonesia membutuhkan kluster digital skala dunia dalam jangka waktu dekat ini.