Tangerang Selatan, Gatra.com - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Teknologi Nuklir Nasional (STTN - BATAN) baru-baru ini menggandeng kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Kerja sama tersebut dilakukan rangka pengembangan roket di tanah air.

"Roket yang dikembangkan itu harus handal, baik untuk sipil atau untuk pertahanan. Salah satu cara untuk memastikan kehandalan itu adalah melalui pengujian dengan metode NDT (Non-Destructive Test)," ucap Kepala STTN - BATAN, Edy Giri Rachman Putra saat mengisi konferensi pers Seminar Nasional Iptek Penerbangan dan Antariksa di Gedung Graha Widya Bhakti, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (23/7).

Ia mengatakan pengujian dengan metode NDT tersebut menggunakan teknik radiasi/nuklir. BATAN sebagai fasilitator nuklir memiliki kemampuan untuk memberikan sumber radiasi guna mengetes dan menguji keandalan roket LAPAN.

Teknik tersebut, terang Eddy, kerap digunakan di seluruh dunia dan memiliki peran penting dalam manufaktur, konstruksi dan pemeliharaan/pengoperasian tanaman, bangunan,l dan transportasi. Teknik uji tersebut dilakukan untuk memastikan integritas komponen/ bahan, keandalan dan keamanan operasi pabrik.

"Patut dipahami bahwa dalam NDT ini bukanlah radiasi yang dijadikan sebagai fokus utama dalam penelitian, melainkan radiasi ini menjadi semacam fasilitator untuk berbagai penelitian yang tujuan akhirnya tidak memanfaatkan radiasi," katanya.

STTN - BATAN di sisi lain juga menyediakan SDM untuk membantu peneliti di BATAN atau di LAPAN dalam hal koleksi dan analisis data. Bahkan STTN menurutnya juga punya andil untuk membantu sertifikasi paten inovasi nantinya.

"Ini tentunya mempermudah LAPAN dalam memperoleh produk roket yang handal dan unggul ke depannya," ujar Edy.