Home Politik Terduga Teroris JAD Padang Disebut Sebagai Penyalur Dana Serangan

Terduga Teroris JAD Padang Disebut Sebagai Penyalur Dana Serangan

Jakarta, Gatra.com - Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Padang, Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi disebut bekerja di bawah kendali Saefullah alias Daniel alias Chaniago. Saefullah yang berafiliasi dengan ISIS hingga saat ini diduga berada di Khorasan, Afghanistan.

"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefulah alias Daniel alias Chaniago. Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind, saat ini diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat konferensi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (23/7).

Kepolisian menerangkan adapun alasan Saefullah memilih tempat persembunyian di Afghanistan karena pecahnya konsolidasi kekuatan usai kalahnya ISIS di Suriah. Khorasan menjadi tempat persembunyian sisa anggota ISIS yang terpojok.

Baca juga: Teroris JAD Sudah Rencanakan Aksi Pengeboman di Padang

"Ini (Khorasan) daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," ucap Dedi.

Saefulah sendiri kerap menggelontorkan uang ke Novendri untuk mengatur beberapa "amaliyah" atau peristiwa teror di tanah air. Dedi menyebutkan bahwa Novendri pernah memberikan uang untuk biaya operasional Mujahid Indonesia Timur (MIT), kelompok teroris pimpinan Ali Kalora.

Selain ke MIT, Novendri juga menyalurkan dana ke Bondan, pimpinan JAD Bekasi sebesar Rp16 juta pada September 2018. Uang itu awalnya diperuntukkan untuk membuat bom berhulu ledak tinggi dalam penyerangan pada aksi 21-22 Mei di kantor KPU dan Bawaslu. Namun Bondan berhasil dicokok polisi sebelum melakukan aksinya.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Teroris JAD, Ini Peran Novendri

Dedi mengatakan hasil gelontoran uang dari Saefulah didapatkan dari 12 sponsor dari berbagai negara. Uang yang terhimpun mencapai ratusan juta rupiah.

"Dari kedua belas aliran dana tersebut mulai Maret 2016-September 2017 seluruhnya terkumpul Rp413.169.857. Mereka menggunakan sistem aliran dana Western Union," ujarnya.

Novendri ditangkap Densus 88 pada Kamis (18/7) lalu. Rumahnya yang terletak di RT 04, RW 02, Kelurahan Berok Nipah, Padang, telah digeledah oleh tim Densus 88 pada Jumat (19/7). Dari hasil penggeledahan itu petugas mengamankan sejumlah barang elektronik seperti laptop, handphone, dan kaset.

451