Pekanbaru, Gatra.com - Sejak Januari hingga Juli, ada 274 orang Pekanbaru yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah itu tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.
"Angka ini lebih banyak dibanding waktu yang sama tahun lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadiskes Kota Pekanbaru M Amin kepada Gatra.com, Selasa (23/7).
Amin kemudian merinci, kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki; 52 kasus. Tampan 46 kasus, Sukajadi 36 kasus, Marpoyan Damai 30 kasus dan Tenayan Raya 24 kasus.
"Lalu Bukit Raya 21 kasus, Senapelan 15 kasus, Rumbai Pesisir 12 kasus, Rumbai 12 kasus, Sail 11 kasus, Limapuluh 10 kasus dan yang paling sedikit Pekanbaru Kota, hanya 5 kasus," Amin merinci.
Saat ini kata Amin, semua korban DBD itu sudah ditangani dengan baik dan sudah dirawat di 21 Puskesmas yang tersebar di kecamatan. Selain Puskesmas, ada juga yang dirawat di RSUD Arifin Achmad.
"Semua yang masuk dalam pendataan kita, sudah ditangani dengan baik. Baik itu penanganan di Puskesmas maupun di RSUD Arifin Achmad," katanya.
Soal pembiayaan kta lelaki yang juga Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru itu, semua ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ataupun Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
"Semua dilayani secara gratis. Jadi enggak ada pungutan biaya sama sekali," tegasnya.
Banyaknya kasus DBD yang terjadi di Kota Pekanbaru ini kata Amin tidak terlepas dari sederet faktor, khususnya cuaca dan curah hujan. Panas yang diselingi hujan sesekali akan rawan terhadap berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti.
"Selain itu pola masyarakat yang mulai kendor menjaga kebersihan lingkungannya juga menjadi penyebab angka DBD meningkat," katanya.
Lantaran itu Amin berharap masyarakat benar-benar mau menjaga kebersihan lingkungan. Rutin melakukan gotong-royong serta menerapkan 3M plus dalam lingkungan rumah akan membikin nyamuk aedes aegypti sulit berkembang.
"Yang 3 M Plus tadi adalah Menutup setiap penampungan air, Mengubur sampah atau barang bekas berbentuk wadah dan botol dan Menguras bak atau penampungan air serta pot bunga supaya tidak jadi sarang dan perteluran nyamuk serta jentik. Plus di sini tentu menggunakan bubuk abate dan pemberantas nyamuk," terangnya.
Peran masyarakat kata Amin sangat penting untuk menekan kasus DBD apalagi di wilayah pemukiman yang padat penduduknya. "Selagi masyarakat tidak ikut berperan, sekuat apapun pemerintah memberantas, tetap akan gagal juga," katanya.