Badung, Gatra.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Made Rentin mengatakan, pihaknya membutuhkan 34 unit Tsunami Early Warning System atau Sirene Tsunami.
Hanya saja, target pemasangan 34 unit sistem di beberapa wilayah Bali terkendala masalah pendanaan. "Guna menuju masa ideal ketersediaan titik-titik sirine di Bali tidak kurang dari 34 harapan kamil dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama," kata dia di Tuban, Badung, Senin (22/7).
Skenario pengadaan 34 unit sirene tsunami ini sudah dilakukan, seperti mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat melalui BMKG hingga jalur APBD Pemerintah Provinsi/Kabupaten Kota Bali.
"Kemudian kami menyampaikan kepada dunia usaha juga agar bisa peduli dalam kaitan dengan pembagian CSR dari perusahan tersebut dalam upaya pemasangan sirine tsunami," paparnya.
Saat ini, BPBD Bali baru mempunya 9 alat sirene tsunami bantuan BMKG Pusat yang telah dipasang di beberapa titik. Rencana di tahun depan akan dipasang 10 Tsunami Early Warning System terlebih dahulu.
Pemasangan akan dilakukan dari bagian barat Bali seperti di Pantai Candi Kusuma, Pantai Yeh Embang, Patai Surebrata, Yeh Gange, dan Pantai Petitenget.
"Sedangkan di Timur Bali beberapa titik pemasangan mulai dari, Pantai Lebih Kabupaten Gianyar, Pantai Kusamba Kabupaten Klungkung, Padang Bai, Candi Dasa dan Pantai Jasi Kabupaten Karangasem," tutup dia.
Reporter: A.A. Gede Agung
Editor: Wem Fernandez