Home Ekonomi Visa Luncurkan Program Literasi Keuangan untuk Wanita UMKM

Visa Luncurkan Program Literasi Keuangan untuk Wanita UMKM

Jakarta, Gatra.com - Perusahaan pembayaran digital PT Visa Worldwide meluncurkan program literasi keuangan untuk para perempuan yang bergelut di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program tersebut dikemas dalam bentuk kampanye #IbuBerbagiBijak yang telah terselenggara selama tiga tahun terakhir.
 
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan pertumbuhan wirausaha perempuan yang sangat pesat merupakan peluang yang menjanjikan. Program literasi keuangan menurutnya penting digalakkan khususnya untuk meningkatkan ketrampilan dan wawasan keuangan kaum ibu. "Kami meyakini mereka (kaum perempuan) adalah salah satu pihak yang memiliki peran besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya dalam acara Visa Worldwide, di Jakarta, Selasa (23/7). .
 
Program tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Sondang Martha Samosir mengatakan pihaknya sangat mendukung program tersebut untuk memberikan wawasan bagi pelaku UMKM perempuan serta menekan terjadinya kasus penipuan usaha.
 
"Perempuan pelaku UMKM terkadang menjadi korban fintech P2P (peer to peer) lending atau pinjaman yang tidak berizin. Hal inilah yang disinyalir sebagai bentuk kurang baiknya literasi keuangan yang dimiliki oleh para perempuan pelaku UMKM," katanya.
 
Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ricky Satria mengatakan pengembangan UMKM telah menjadi salah satu strategi BI untuk mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kami sangat mengharapkan para pelaku UMKM dapat menggunakan teknologi digital dibarengi dengan mantapnya literasi keuangan," ujarnya.
 
Ia berpandangan program tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan kaum perempuan. Melainkan juga sebagai pendorong inklusi keuangan ke beberapa komunitas yang masih belum memiliki akses ke layanan perbankan. 
102