Jakarta, Gatra.com - Polisi Hutan (Polhut) menggelar simulasi penyergapan pembalakan liar pada event Gakkum Festival di areal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Selasa (23/7).
Simulasi penyergapan tersebut dilakukan oleh Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) yang merupakan kesatuan khusus Polhut yang personilnya terpilih karena kemampuan fisik, mental, dan akademis di atas rata-rata.
Pada reka adegan simulasi, SPORC dibagi menjadi dua kelompok yakni regu tindak dan regu taktis.
"Regu tindak dibagi menjadi empat divisi, mereka mengepung para pembalak liar dengan formasi parameter," ujar petugas pemandu simulasi di areal KLHK.
Untuk diketahui, regu tindak memiliki tugas untuk menetralisir dan mengidentifikasi kondisi di lapangan. Sedangkan regu taktis merupakan regu yang dikhususkan untuk reaksi cepat tanggap jika regu tindak membutuhkan bantuan. Regu ini akan dikirim langsung oleh komando dengan menggunakan helikopter.
Mereka akan bekerja membentuk formasi parameter yakni susunan formasi untuk mempersempit ruang gerak para pembalak.
"Regu tindak dan taktis juga memiliki keahlian sniper jarak jauh," ujar pemandu, disusul suara tembakan SPORC yang berhasil membidik sasaran dengan tepat.
Seusai SPORC pria tampil unjuk kemampuan dalam simulasi, setelahnya ada SPORC wanita yang dikenal sebagai Pasukan Srikandi. Mereka beratraksi dengan membongkar dan merakit senjata menggunakan penutup mata dalam waktu kurang dari satu menit.
"SPORC ini tim khusus. Mereka ada di bagian lapangan, sedangkan Polhut, seperti saya, di bagian inventarisir dan pembinaan," kata Musliman, KSAD Polhut Kapaus Hulu, Kalimantan Barat.
Gelaran Gakkum Festival tahun ini KLHK mengusung tema "Hentikan Kejahatan Lingkungan Hidup dan Kehutanan". Acara tersebut dihadiri oleh para petinggi Polhut dari seluruh wilayah Indonesia.