Caracas, Gatra.com- Kembali terjadi pemadaman listrik besar-besaran di Venezuela. Ibukota Caracas jadi salah satu di antara beberapa tempat yang mengalami hal ini.
Diyakini, setidaknya terdapat 18 dari 23 negara bagian di Venezuela yang mengalami pemadaman listrik, seperti dilansir dari BBC.
Menteri Informasi, Jorge Rodrigues mengklaim bahwa pemadaman listrik ini disebabkan oleh serangan elektromagnetik. Saat ini pemerintah masih berusaha untuk memperbaiki hal ini.
Pada Maret 2019 lalu, Venezuela dilanda serangkaian pemadaman listrik serupa di seluruh 23 negara bagian dan berlangsung selama satu minggu. Pemadaman ini menyebabkan kepanikan dan kerusuhan masyarakat. Kemudian hal ini kembali terjadi pada April 2019, namun hanya terjadi selama beberapa jam.
Pemadaman sporadis umum terjadi di Venezuela, ini disebabkan oleh ekonomi yang telah runtuh di tengah krisis politik. Sebelumnya, Presiden Nicolás Maduro dan pejabat negara lainnya menyalahkan hal ini pada terorisme dan sabotase oposisi. Bahkan, mereka sering kali menuduh keterlibatan AS dalam kejadian itu.
Sementara itu pihak oposisi mengatakan bahwa pemadaman listrik ini adalah akibat dari maraknya korupsi dan kurangnya investasi selama bertahun-tahun di Venezuela. Sebelumnya, perusahaan listrik milik negara, Corpolec melaporkan bahwa kerusakan hanya mempengaruhi sebagian Caracas.
Pemimpin oposisi Juan Guaido dan Presiden Maduro telah berselisih sejak Januari 2019 lalu. Hal ini bermula ketika Maduro mengajukan konstitusi dan menyatakan dirinya sebagai presiden sementara.
Guaido berpendapat bahwa pemilihan yang mengembalikan Maduro ke tampuk kekuasaan untuk masa jabatan kedua pada 2018 belum jujur dan adil.
Sejak itu, lebih dari 50 negara, termasuk AS dan sebagian besar negara di Amerika Latin, telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela. Tetapi militer Venezuela yang merupakan kekuatan terbesar negara itu namun sekutu berpengaruh seperti Cina dan Rusia telah lebih memihak pada Maduro.