Jakarta, Gatra.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menanggapi kritik atas kemitraan dengan dua unicorn, Traveloka dan Tokopedia dalam mengembangkan bisnis umroh digital. Menkominfo, Rudiantara menilai bahwa kedua unicorn tersebut dapat lebih mudah menciptakan ekosistemnya.
"Kenapa Tokopedia? Kenapa Traveloka?
Karena Traveloka sudah mengetahui proses travel. Kenapa Tokopedia? Di dunia ini ada dana visionfund US$ 100 miliar yang dikelola oleh softbank jepang. Dari 100 miliar tersebut, 45 miliarnya itu uangnya Muhammad bin Salman, dan softbank menginvestasikan di Tokopedia," kata Rudiantara saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/7) malam.
Rudiantara menjelaskan bahwa Traveloka dikenal bisnis travel digitalnya. Sedangkan dengan menggandeng Tokopedia, pemerintah akan lebih mudah menjalin hubungan kerja sama dalam penyelenggaraan umroh digital bersama Arab Saudi.
"Jadi kalau saya tenteng Tokopedia ke Arab Saudi, mereka bilang ah ini punyanya bos gue, jadi lebih mudah gitu loh," katanya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa keputusannya dalam menggandeng kedua unicorn tersebut tak bertujuan untuk menjadikan keduanya sebagai penyelenggara umroh. Tujuannya agar tercipta ekosistem bisnis digital umroh yang lebih efisien.
"Saya tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar, dari aplikasi yang dikembangkan secara internasional. Karena kalau misalkan kita dapat tawaran dari aplikasi internasional terus, bisa apa kita?" ujarnya.
Sebelumnya, dalam RDP bersama Kominfo, Anggota Komisi I DPR RI, Evita Nursanty mengkritik kebijakan pemerintah. Ia menilai bahwa keputusan yang diambil Menkominfo akan berdampak pada penyedia jasa penyelenggara umroh konvensional yang masih mengandalkan pemasarannya pada kantor-kantor biro di daerah.
"Yang saya inginkan, jangan jadi monopoli-monopoli baru di bisnis digital. Tokopedia dan Traveloka itu perusahaan besar, sudah unicorn. Tanpa dibantu pemerintah pun dia udah jalan," ucap Evita.