Batanghari, Gatra.com - Kapolres Batanghari AKBP Moh Santoso mengatakan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) Marahman (Temenggung Lidah Pembangun) berjumlah 50 orang, mengaku tertipu dengan kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) pimpinan Muslim.

"Alasan SAD menyerahkan kecepek karena mereka merasa tertipu dengan kegiatan yang dilakukan Muslim," ujar Santoso dalam konferensi pers, Senin (22/7) di Mapolres Batanghari.

Setelah kelompok ini dapat bersosialisasi, polisi kemudian memberikan pengertian. Akhirnya kelompok SAD dengan sadar dan sukarela memberikan senjata kepada pihak keamanan.

"Sebelum bergabung dengan kelompok SMB pimpinan Muslim, senjata kecepek digunakan SAD untuk berburu," katanya.

Santoso bilang setelah bergabung dengan Muslim, kelompok SAD Marahman dijadikan keamanan dan menakuti pihak lain. Tujuan ini dilakukan agar mereka tetap eksis melakukan kegiatan di Distrik VIII.

"Operasi akan terus dilakukan sampai lokasi benar-benar steril, aman dan akan dilanjutkan kemungkinan akan ditemukan senjata lain masih ada. Karena kegiatan operasi pengamanan masih terus berjalan hingga saat ini," ujarnya.