Jakarta, Gatra.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyarankan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar merekrut ahli geologi di lingkungan Auditoriat Utama Keuangan Negara (AKN) IV. Menurutnya, ini supaya memahami bisnis di sektor Migas.
Hal itu disampaikannya dalam Seminar Nasional bertajuk "Memetakan Makna Risiko Bisnis dan Risiko Kerugian Negara di Bidang Migas" di Gedung BPK RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/7).
Jonan mengatakan, jika BPK dapat memperdayakan SDM yang memahami persoalan Migas, diharapkan bisa menurunkan resiko kerugian negara secara lebih optimal.
"Mungkin saya pikir ya ada perlunya di tempat prof Rizal Djalil bekerja, geologis yang di-convert jadi BPK atau paling kurang tenaga ahli," ujarnya.
Jonan menawarkan untuk mengirim inspektur dari Kementerian ESDM ke BPK. Dengan itu, diharapkan BPK juga dapat ikut serta memprediksi sumber daya yang terkandung dalam perut bumi.
Selain itu, dia juga menjelaskan, pertemuan itu diharapkan dapat memahami berbagai faktor kerugian negara yang timbul dari transaksi atau kegiatan di bidang energi, khususnya minyak and gas. Maka dari itu, dia kembali menegaskan pentingnya ahli geologi dan sebagainya di tubuh BPK.
"Ilmu geologi ini cabangnya juga sharing dengan meramal. Banyak sifatnya asumsi dan banyak sifatnya prediksi. Kalau para pemeriksa BPK, ada yang geologis enggak ya?" tuturnya.