Washington D.C, Gatra.com - Hiu kecil berkepala tumpul yang disebut hiu saku ini merupakan hewan yang sangat langka, sehingga dalam beberapa tahun yang lalu hanya satu individu yang pernah ditemukan dari Samudra Pasifik bagian tenggara. Sekarang, hiu yang kesepian itu akhirnya memiliki teman.
Menurut penelitian dengan panjang hanya 5,5 inci (14 cm), hiu jantan ini diidentifikasikan sebagai hiu saku Amerika dan diberi nama ilmiah Mollisquama mississippiensis. Nama "hiu saku" bukan berasal dari ukurannya yang mungil tetapi dari ciri fisiknya yang berupa lubang seperti saku yang ditemukan di dekat sirip dada mereka.
"Ini adalah hiu saku kedua yang pernah ditangkap atau dilihat. Yang satunya lagi ditemukan pada 1979 di Samudra Pasifik timur," ucap peneliti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Mark Grace, seperti dikutip CNN, Senin (22/7).
Menurut penelitian ini, hiu saku dapat mengeluarkan cairan bercahaya dari kelenjar kecil di dekat sirip depan. Diperkirakan gunanya adalah membantu menarik mangsa, yang tertarik pada cahaya sementara predator kecil ini melakukan serangan dari bawah, secara diam-diam.
Sementara itu, organisme laut yang bisa "menyala" bisa dikatakan tidak unik. NOAA memperkirakan sekitar 90% hewan yang hidup di perairan terbuka bersifat bioluminesen (bisa menyala), meskipun penelitian tentang makhluk laut dalam sendiri masih sangat sedikit. Menurut Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, cahaya dari seekor binatang dipicu oleh reaksi kimia dalam tubuhnya.
Penemuan tak terduga dari hewan yang luar biasa langka ini mengisyaratkan bahwa ada banyak yang harus dipelajari, tidak hanya tentang ikan misterius ini, tetapi juga tentang perairan dalam habitat hiu saku, kata rekan penulis studi Henry Bart yang adalah seorang direktur Lembaga Penelitian Keragaman Hayati Universitas Tulane, Louisiana.
"Fakta bahwa hanya satu hiu saku yang pernah dilaporkan dari Teluk Meksiko, dan itu adalah spesies baru, menggarisbawahi betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang Teluk itu, terutama perairannya yang lebih dalam, dan berapa banyak spesies baru dari perairan ini yang menunggu untuk ditemukan," kata Bart.