Aceh Besar, Gatra.com - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, M. Ferizal mengajak semua pihak untuk menggunakan benih unggul dan teknologi dalam meningkatkan produksi padi di Provinsi itu.
“Dalam mengejar target produksi perlu menggunakan benih unggul, salah satunya varietas nutrisi Zn,” kata M Ferizal kepada wartawan di Aceh Besar, Senin (22/7).
Kehadiran padi Inpari Zinc yang baru dilepas Menteri Pertanian awal tahun ini, kata dia, sangat berguna untuk mengatasi stunting atau lahir pendek pada anak, dan juga dapat memperkaya kandungan zat besi bila dikonsumsi secara umum.
“Apalagi, Inpari Zinc mendapat respon positif dari masyarakat, karena mengandung gizi Zn dua kali lipat lebih banyak dari padi biasanya,” ungkap M. Ferizal.
Menurut dia, tanpa menggunakan benih unggul dan teknologi mustahil target produksi dapat terpenuhi. “Peran teknologi juga sangat menentukan dalam peningkatan produksi padi di Aceh,” jelasnya.
Apalagi, jelas dia, teknologi yang kita anjurkan selain mudah diterapkan, secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima serta harus berwawasan lingkungan.
Ia juga mengharapkan melalui kegiatan demplot semacam ini dapat membangun kerja sama yang bersinergi dengan pemerintah daerah dan swasta. “Hal itu penting agar eksistensi Balitbangtan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terkait teknologi yang disampaikan ke pengguna selain dari Balitbangtan juga dapat diperoleh dari lembaga riset yang lain termasuk perguruan tinggi,” kata dia.
“Kita menganjurkan menggunakan benih padi Inpari Zinc agar mempercepat pengenalan varietas unggul baru yang sangat potensial untuk dikembangkan,” kata Abdul Azis, Penanggung jawab lapangan BPTP Aceh.
Menurut dia, Balitbangtan telah mengeluarkan 274 varietas unggul dan telah tersebar di seluruh wilayah, pada 2019 ini penggunaan Inpari Zinc di Desa Reuleung Geulumpang, Samahani-Aceh Besar dengan beberapa sistem tanam dapat menjadi ajang diseminasi Inotek.