Home Gaya Hidup Abrasi Sudah Menggerus 100 Meter Lebih di Teluk Majelis

Abrasi Sudah Menggerus 100 Meter Lebih di Teluk Majelis

Tanjung Jabung Timur, Gatra.com - Abrasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, ternyata tak hanya terjadi di Kecamatan Sadu saja. Akan tetapi abras juga telah menggerus bibir sungai di Desa Teluk Majelis, Kecamatan Kuala Jambi. Di Teluk Majelis, sudah 100 meter lebih bibir sungai habis terkikis abrasi.

Tokoh masyarakat Desa Teluk Majelis, Helmi mengatakan abrasi yang terjadi di desanya sudah mendekati pemukiman penduduk. Bahkan rumah-rumah yang ada di tepian sungai sudah bergeser 100 lebih dari tempat semula.

"Teluk Majelis ini adalah sebuah teluk di pinggir sungai Batanghari. Derasnya arus sungai inilah yang terus menggerus bibir pantainya setiap tahun," katanya Senin (22/7).

Uniknya, menurut Helmi, jika di desa Teluk Majelis daratannya terus berkurang, maka berbeda dengan daerah yang ada di seberangnya. Di daerah seberang, justru terjadi penambahan kawasan daratan. Bahkan tepian sungainya kian menjorok ke tengah sungai.

Baca Juga: Setahun Bibir Pantai Terkikis Abrasi 100 Meter

Parahnya abrasi yang terjadi di Desa Teluk Majelis, terjadi sejak puluhan tahun lalu. Terhitung sejak adanya kegiatan pengerukan sungai pada tahun 90an dulu. Diduga terjadi kesalahan dalam proses pengerukan tersebut, sehingga arus sungai menghantam bibir pantai di Desa Teluk Majelis dengan deras dan mengakibatkan abrasi.

Akibat abrasi, selain lahan warga menghilang dan daratan berkurang, juga membuat jalur kap kian mendekati pemukiman penduduk. Ini pula yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat setempat.

"Sudah dua kali permukiman di Kuala Jambi ini dihantam ponton," Helmi menerangkan.

Menurut seorang pemerhati lingkungan, Arie Suryanto, kondisi yang terjadi di Desa Teluk Majelis harusnya menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Pemerintah pusat harus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan turap atau penahan abrasi disana.

"Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka abrasi yang terjadi akan kian parah," katanya.

Sementara pemerintah daerah menurutnya, tidak akan mampu untuk berbuat banyak mengatasi masalah tersebut. Ini disebabkan keterbatasan anggaran dan masih banyak yang harus dibangun.

"Ini memang memerlukan bantuan dari pemerintah pusat langsung," ucapnya.

472