Lima, Gatra.com - Pemerintah Peru menyatakan keadaan darurat di daerah sekitar gunung berapi Ubinas. Hampir 30.000 orang telah dievakuasi dari lokasi. .
Menurut Pusat Operasi Darurat Nasional Peru (COEN), sebagaimana dilansir DW.com, Senin (22/7), menyatakan, abu gunung Ubinas telah mencakup 617 sekolah dan 20 pusat kesehatan di wilayah selatan negara Peru.
Gunung berapi itu memicu serangkaian ledakan pada Kamis (18/7) lalu dan mengeluarkan abu setinggi 5 kilometer, melayang bersama angin membawa serta gas-gas beracun.
Lembaga Geofisika Peru (IGP) mengeluarkan "peringatan oranye" yang sedang berlangsung pada hari Minggu (21/7), yang mengindikasikan ledakan moderat dan emisi abu lebih lanjut.
Mayoritas penduduk terdampak tinggal di daerah yang berbatasan dengan Bolivia di sebelah timur, berjumlah 19.000 dari 29.700 orang. Sekitar 9.000 orang di selatan, sekitar kota Moquegua, juga terkena dampak sejak gunung berapi meletus minggu lalu.
Keadaan darurat dinyatakan oleh Presiden Peru, Martin Vizcarra setelah dia mengunjungi daerah tersebut. Tujuannya adalah untuk mempercepat distribusi bantuan dan mempercepat evakuasi masyarakat.
Berbicara di TVPeru, Jersy Marino dari Institut Geologi Pertambangan dan Metalurgi (INGEMMET) mengungkapkan ada delapan gunung berapi di selatan Peru dan Gunung Ubinas tergolong "sangat aktif," dengan "letusan setiap lima atau enam tahun."
Peru terletak di dalam Cincin Api (Ring of Fire) berbentuk tapal kuda sepanjang 40.000 kilometer di sekitar Samudra Pasifik, yang memiliki 452 gunung berapi dan serangkaian parit samudera yang sambung-menyambung.
Menurut lembaga ilmiah AS, United States Geological Survey (USGS), sekitar 81% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang Cincin Api.