Jakarta, Gatra.com - Vokalis grup musik Slank, Kaka Slank, menyayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga memasukkan isu lingkungan, terutama masalah sampah plastik, dalam pidato Visi Indonesia.

Diketahui, ada lima poin visi Jokowi untuk periode kedua, di antaranya melanjutkan pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, pangkas yang hambatan investasi, reformasi birokrasi, penggunaan APBN tepat sasaran.

Kaka menyebut isu sampah plastik penting untuk menjadi prioritas penanganan Presiden Jokowi ke depannya, sebab sudah berbahaya dan tersebar kemana-mana.

"Isu plastik ini harusnya masuk di lima poin (visi) Presiden kemarin itu. Ini belum, nanti kita push ke Presiden," kata Kaka saat ditemui di Taman Aspirasi, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).

Kaka juga menyayangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang belum juga menerbitkan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.

"Pemprov DKI Jakarta juga belum punya peraturan yang nge-banned, sementara Bali sudah. (Grup musik asal Bali) Navicula datang ke sini mau ngedorong itu juga. Balikpapan sudah duluan, Bogor, Banjarmasin juga sudah duluan," kata pemilik nama asli Akhadi Wira Satriaji ini.

Kaka dan gitaris Ridho menjadi perwakilan dari Slank dalam Pawai Bebas Plastik, aksi terbesar di Indonesia untuk menolak plastik sekali pakai Minggu ini. 
Kaka bersama Ridho menyebut pihaknya sudah aktif mengampanyekan bahaya sampah plastik ini sejak bergabung di Pandu Laut Nusantara, gerakan yang konsen di isu lingkungan.

Adapun kampanye bebas plastik ini digerakkan oleh kelompok dan aktivis lingkungan, seperti Walhi, Greenpeace, Sea Soldier, Pandu laut Nusantara, grup musik Navicula dan sebagainya.

"Ini kampanye terbesar, karena ada 40 kolaborator bergabung bersama-sama," kata penyanyi berusia 45 tahun itu.