Sungaipenuh, Gatra.com – Gusnardi (17) saat ini mulai menjadi idola di sekolahnya dan sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kota Sungaipenuh. Betapa tidak, remaja berpostur tinggi ini sukses terpilih menjadi anggota Paskibraka nasional mewakili Provinsi Jambi.
Namun siapa sangka, di balik cerita suksesnya itu, ada kisah memilukan yang harus dialami Gusnardi demi menggapai cita-citanya. Sebelum terpilih menjadi anggota paskibraka nasional, pelajar di SMAN 2 Sungaipenuh ini nyaris saja putus sekolah karena tidak memiliki biaya.
“Ibunya sering minta Gusnardi sekolah lantaran keluarga tidak memiliki uang untuk membiayai sekolah anaknya,” kata Roli, tetangga Gusnardi.
Gusnardi atau biasa dipanggil Agus ini merupakan sulung dari tiga bersaudara saat ini duduk di bangku kelas dua. Anak pasangan Wiranata dan Nurhayati.
Iya lahir dari keluarga yang biasa-biasa bahkan bisa dikatakan keluarga kurang mampu. Ayahnya keseharian bekerja menjadi sopir odong-odong sedangkan ibunya hanya buruh tani yang mengambil upah bekerja di sawah.
Bahkan untuk tempat tinggal pun, keluarga ini masih menumpang di rumah saudara yang berada di Dusun Sungai Hangat RT 04, Desa Karya Bakti, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungaipenuh.
Alih-alih mendapatkan uang jajan ke sekolah dari keluarganya, bisa membayar kebutuhan sekolah saja sudah lebih dari cukup.
Namun dengan kondisi yang serba terbatas tidak lantas membuat Gusnardi patah arang. Dia malah menjadikan kekurangannya menjadi motivitasi untuk terus berprestasi.
Kisahnya terpilih menjadi anggota paskibraka nasional, awalnya Gusnardi mengikuti seleksi di tingkat sekolah sebelum bulan Ramadan lalu.
Setelah itu berlanjut ke tingkat provinsi, bersaing bersama 200 siswa siswi SMA seluruh Provinsi Jambi sehingga terpilihlah dua orang siswa untuk mewakili Provinsi Jambi.
Berkat prestasinya itu, Gusnardi bersama dengan tiga anggota Paskibraka Provinsi Jambi asal Sungaipenuh akan dilepas langsung oleh Wali Kota Sungaipenuh, Asyafri Jaya Bakri.