Medan, Gatra.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri Konferda V DPD PDIP Sumut, di Hotel Santika, Medan, Sabtu (20/7). Padahal PDIP merupakan rival Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018 lalu.
Edy tiba di arena Konferda sekitar pukul 10.50 WIB, turut mendampinginya Kepala Kesbanglinmas, Anthony Siahaan. Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman juga terlihat berada di lokasi, politisi Golkar itu hadir 30 menit sebelum Edy Rahmayadi.
Baca Juga: Giri Pimpin PDIP di Sumsel, Yulian Gunhar di Palembang
Gubernur mengungkapkan banyak bisikan yang diterimanya untuk tidak perlu sampai hadir ke acara Konferda PDIP Sumut. "Sampai tadi selesai salat subuh ada sms, WA yang masuk ke saya, bilang tak usah hadir ke sini," katanya.
Alasan mengapa ia tidak perlu hadir ke acara konferda, yakni kader PDIP tidak ada satupun yang memilihnya. "Kalau yang ada di sini (kader PDIP) memilih saya, maka mereka penghianat. Karena PDIP waktu itu mengusung pak Djarot-Sihar," tegas mantan Pangkostrad itu.
Kata dia, suka tidak suka, ialah Gubernur Sumut saat ini. Sebagai pemimpin, Edy merasa perlu bantuan dari semua pihak, termasuk PDIP yang menjadi rivalnya di Pilgub Sumut lalu.
Baca Juga: PDIP Sumut Prioritaskan Kader di Pilkada serentak 2020
Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih menyebut konferda merupakan proses demokrasi di tubuh partai. Di mana, akan ada regenerasi di struktur kepengurusan. Dengan begitu, akan ada sejumlah pengurus yang terakomodir dan tidak terakomodir di periode berikutnya.
"Apabila tidak terakomodir di struktur proses demokrasi di tubuh patai, terap bisa mengabdi dengan cara lain. Sedangkan yang kembali masuk ke dalam struktur pengurus, mari kembali bekerja keras karena tantangan ke depan akan semakin berat," ungkap Japorman.
Konferda ke V, lanjut dia, merupakan tindaklanjut dari konfercab yang digelar secara serentak 17 Juli 2019.