Jakarta, Gatra.com – Yayasan Sahabat Anak menggelar acara Jambore Sahabat Anak (JSA) 2019 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel), selama dua hari mulai Sabtu–Minggu (20– 21/7). Jambore dalam menyambut Hari Anak Nasional, di antaranya menyerukan antidiskriminasi terhadap anak marginal.
“Acara jambore ini sudah diadakan untuk yang ke-22 kalinya. Banyak isu yang sebenarnya kami angkat, salah satunya menyerukan antidiskriminasi, khususnya terhadap anak-anak marginal. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan mereka kesempatan untuk belajar bersama dan mengekspresikan diri,” kata Ketua Yayasan Sahabat Anak, Dian Novita Elfrida, Sabtu (20/7).
Menurutnya, anak-anak marginal yang memiliki keterbatasan perekonomian kerap kali mendapatkan perilaku diskriminatif, terutama di lingkungan sekolah. Padahal, setiap anak berhak atas haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak tanpa ada pembeda.
Jambore yang diikuti oleh 800 anak marginal dan 700 volunter ini menyajikan sejumlah kegiatan seperti permainan yang mengasah kerja tim, meningkatkan kepekaan terhadap teman yang berkebutuhan khusus, senam pagi, menghias tenda untuk melatih kreativitas, serta panggung pertunjukan.
“Harapannya, ke depan anak-anak yang dikategorikan tidak mampu ini bisa tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Apalagi, ternyata sekolah juga menjadi tempat yang mendiskriminasi anak-anak ini. Kita pun melakukan diskusi ke setiap pihak sekolah mengenai ini. Selain itu, agar para volunter yang datang di acara jambore ini bisa terus membawa semangat kepedulian terhadap anak,” kata Ketua Pelaksana JSA 2019, Gerald Kaliey.