Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meminta masyarakat agar tetap tenang menyikapi adanya perkiraan potensi gempa megathrust magnitude 8,8 menggoncang kawasan pesisir Cilacap, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Gempa megathrust itu diprediksi dapat memicu tsunami setinggi 20 meter yang melabrak daratan hingga sejauh empat kilometer.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, mengimbau masyarakat di pesisir selatan Cilacap agar tetap tenang. Sebab, gempa tak bisa diprediksi kapan waktunya.
Meskipun begitu, Komara mengakui, pesisir selatan Cilacap sangat berisiko gempa dan tsunami. Dia menyatakan ada ratusan ribu jiwa tinggal di kawasan rawan tsunami di pesisir Cilacap yang memiliki garis pantai sepanjang 71 kilometer.
Sebab itu, ia pun meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan tsunami seperti yang terjadi pada 2006. Saat itu, seratusan lebih warga meninggal dunia dan sekitar 50 lainnya dinyatakan hilang. “Jangan resah, jangan takut. Tetapi, tetap waspada,” ujarnya, Sabtu (20/7).
Komara mengemukakan, Cilacap telah membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) di sepanjang pesisir selatan. BPBD dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memasang sebanyak 26 alat peringatan dini tsunami di sepanjang pesisir.
Tiap tanggal 26, alat peringatan dini itu diujicobakan. Dia berharap agar masyarakat memperhatikan peringatan dini dan mengenalinya sebagai tanda bahaya. “Ya kita pastikan siap karena selalu diujicoba tiap bulan,” katanya.
Ia pun mengakui ada kendala jika gempa terjadi pada saat aliran listrik mati. Akibatnya, peringatan dini tak bisa dibunyikan. Menurut dia, itu pernah terjadi pada 2017. Saat itu, sebagian peringatan dini di berbagai wilayah mati lantaran mati listrik. “”Yang rusak saat itu akibat gempa 282 rumah. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Komara juga mengimbau masyarakat agar tak termakan hoak atau informasi bohong. Informasi hoaks itu sangat mudah beredar di media sosial. “Jangan resah. Karena gempa itu tidak bisa diprediksi kapan pasti waktunya,” katanya.
Seperti diketahui, pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, mengatakan bahwa ada potensi gempa megathrust magnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa. Tak hanya itu gempa juga berpotensi menimbulkan gelombang tsunami 20 meter di sepanjang pantai tersebut.