Home Gaya Hidup Karnaval Persatuan Dibalut Indahnya Songket-Jumputan

Karnaval Persatuan Dibalut Indahnya Songket-Jumputan

 

Palembang, Gatra.com – Penampilan yang tidak biasa ditampilkan para tokoh dan unsur muspida di Sumsel, Sabtu (20/7) pagi. Mulai dari Gubernur Sumsel, Kapolda, Pangdam, Kejati, Walikota Palembang dan unsur masyarakat lainnya menggunakan kain tradisional Palembang dalam keseruan karnaval persatuan Indonesia yang digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Dalam karnaval yang diinisiasikan Polda Sumsel, Polresta Palembang, Polres Banyuasin dan pemerintah kota Palembang tersebut menjadi rangakain peringatah HUT ke-73 Bhayangkara dan menyambut HUT RI ke 74 RI.

Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam sambutannya mengatakan Sumsel memiliki budaya dan adat yang sudah dikenal. Karena itu, masyarakat hendaknya menjaga dan menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai bagian cinta kepada daerah dan tanah air. “Saya bangga wong kito galo merajut persatuan bersatu dalam kebhinekkaan membangun kebersamaan,” ujarnya.

Penampilan kain songket yang digunakan oleh Kapolda Sumsel, Kombes Irjen Pol Firli dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan pun masih menarik mesti dipandukan dengan seragam militernya. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli menggunakan seragam Polri yang kemudian baru dibalut dengan lilitan kain songket dan begitu pula Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan. Kain songket yang dililit di pinggang, juga dilengkapi dengan penutup kepala laki-laki yang dikenal dengan tanjak. Baik Kapolda dan Pangdam menggunakan tanjak guna melengkapi penampilannya.

Tidak hanya itu, Walikota Palembang, Harnojoyo malah lebih lengkap menggunakan balutan busana laki-laki berbahan utama kain songket. Keseluruhan penampilan para tokoh tersebut mayoritas kain songket berwarna merah berbenang emas. Penampilan dengan songket ini kurang lebih memperlihatkan bahwa icon Palembang ialah songket.

Jika yang lain menggunakan songket, Gubernur Sumsel Herman Deru menggunakan kemeja berbahan kain jumputan. Kain jumputan dengan dominasi warna coklat itu dipandukan dengan ikatan bendera kecil di lengan kanan sang Gubernur.

“Saya bersyukur masyarakat Sumsel makin menjaga persatuan, bendera merah putih yang kita banggakan menjadi pemersatu. Semoga Sumsel terus zero konflik,” pungkasnya.

Berbagai pertunjukan atraksi secara bergiliran dipertontonkan pada karnaval tersebut mulai dari tari kolosal nusantara, marching band, reog ponorogo, barongsai dan marawis yang dikemas dalam Deville Karnaval Kebhinekaan yang dimeriahkan Deville 23 Lapisan Masyarakat, Budaya, Agama, Pemuda, TNI, Polri, Komunitas, dan lainnya. Dalam kesempatan itu, berbagai unsur muspida juga mendatangi deklarasi damai guna terus menjaga persatuan di Sumsel.

 

477