Banda Aceh, Gatra.com - Dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan Pemerintah Aceh terus berupaya untuk mempromosikan berbagai produk kerajinan Aceh, salah satunya batik Aceh.
Untuk itu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengajak seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh, Instansi vertikal, dan lembaga BUMN dan BUMD di provinsi itu untuk ikut serta dalam mempromosikan batik Aceh.
Plt Gubernur Aceh juga telah melayangkan surat ke seluruh lembaga dan badan di lingkungan Pemerintahan dan juga BUMN serta BUMD untuk memperkenalkan industri kerajinan batik Aceh salah satunya dengan penggunaan produk "Aneuk Nanggroe" dalam kegiatan formal pemerintahan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Muhammad Raudhi mengatakan, penggunaan produk lokal asal Aceh khususnya batik tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan akan memajukan IKM yang ada di Aceh.
Dikatakannya, dengan keterlibatan semua lembaga, badan, dan instansi pemerintah untuk menggunakan produk aneuk nanggroe dalam kegiatan pemerintahan akan ikut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Provinsi itu.
“Artinya, jika instansi pemerintah dan juga BUMN serta BUMD yang menggunakan batik Aceh, maka akan meningkatkan kesejahteraan perajin dan ini juga akan menambah lapangan kerja baru seiring tingginya permintaan di pasaran,” paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, kain batik produksi dari Tanah Rencong tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produksi dari daerah lainnya, karena setiap tahunnya instansi terkait terus melakukan pembinaan dan juga meningkatkan sumber daya manusia agar mampu menghasilkan batik berkualitas dan sesuai perkembangan zaman.
Lebih lanjut, M. Raudhi juga menambahkan imbauan tersebut diinisiasi oleh Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati dalam upaya meningkatkan pendapatan perajin binaan Dekranasda Aceh dan perajin batik lainnya di Aceh serta memperluas pasar batik motif Aceh.
“Inisiasi yang dilakukan oleh Wakil Ketua Dekranasda Aceh ini selain untuk menumbuhkembangkan batik Aceh juga untuk lebih mencintai produk lokal guna menekan angka kemiskinan dan angka prngangguran di provinsi tercinta ini,” jelasnya.