Home Ekonomi Studi Kelayakan Jembatan Sumsel-Bangka Dimulai Tahun Depan

Studi Kelayakan Jembatan Sumsel-Bangka Dimulai Tahun Depan

 

Palembang, Gatra.com – Pemerintah menargetkan pembangunan jembatan penghubung Pulau Sumatera dan Kepulauan Bangka Belitung masuk dalam tujuh pembangunan infrastuktur yang dipercepat dilaksanakan. Studi kelayakan mengenai jembatan yang diperkirakan bernilai Rp15 triliun tersebut akan dimulai tahun depan.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dan Bangka Belitung akan memudahkan konektivitas antara dua provinsi yang sebenarnya bisa saling mendukung terutama transportasi dan mobilitas masyarakat.

“Jembatan ini diperkirakan menjadi jembatan paling panjang karena menghubungkan laut. Pemerintah pusat sudah memasukkannya menjadi pembangunan yang akan dipercepat dengan menggunakan dana APBN. Kisarannya memakan anggaran Rp15 triliun,” terangnya Minggu (20/7) usai menghadiri pembukaan Karnaval Kebhinekaan dengan tema Wong Kito Galo Bersatu merajut Kebhinekaan membangun kebersamaan dalam keberagaman guna mewujudkan Indonesia Unggul di Pelataran Benteng Kuto Besak, Sabtu (20/7). 

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/430985/economy/tujuh-infrastuktur-bakal-dikebut-di-sumsel

Adapun jembatan penghubung antar dua provinsi dan pulau ini akan terhubung di Telung Selapan Ogan Komering Ilir (OKI) di Provinsi Sumsel dan Bangka Tengah di kepulauan Bangka Belitung.

Sambung Deru, pembangunan jembatan akan dimulai dengan studi kelayakan yang tentunya melibatkan pemerintah daerah. Ditargetkan studi kelayakan akan pembangunan jembatan akan dimulai pada tahun depan. “Manfaat atas pembangunan jembatan ini tentu banyak. Untuk Sumsel, makin terbukanya akses perdagangan dan mobilitas masyarakat, yang selama ini menggunakan transportasi laut, selain itu juga penerbangan. Sementara produk Sumsel, seperti sayur mayur dan lainnya sudah bisa lebih cepat dijual di sana,” terangnya.

Saat ini, kedua pemerintah provinsi tengah melakukan pembahasan pada Kementrian PUPR. Pihak kementrian juga sudah menjadikan pembangunan jembatan penghubung ini menjadi satu dari tujuh pembangunan infrastuktur yang dikebut di Sumsel.

Sebelumnya, usai pertemuan dengan kementrian PUPR, Herman Deru menjabarkan terdapat tujuh pembangunan infrastuktur yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan diantaranya program normalisasi Sungai Lambidaro Sekanak di Kota Palembang, pelebaran Jalintim sepanjang 57 Km Banyuasin-Betung, akses jalan menuju Bandara di Lubuk Linggau dan peralihan pintu exit ke kawasan Industri di perbatasan kota, jembatan Paiker, serta pembangunan lanjutan tol kapalbetung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

879