Riyadh, Gatra.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menyetujui penempatan pasukan AS di Arab saudi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional, sebagaimana dilaporkan kantor berita negara (SPA) pada hari Jumat (19/7).
Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi langkah itu dalam sebuah pernyataan yang mengatakan akan mengerahkan pasukan dan sumber daya ke Arab Saudi untuk memberikan pencegah tambahan dalam menghadapi ancaman yang muncul akibat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran, di Teluk yang berdampak pada pasar minyak global.
Pada hari Jumat, Iran mengatakan telah menangkap sebuah kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz, tetapi membantah pernyataan Washington bahwa Angkatan Laut AS telah menjatuhkan sebuah pesawat tak berawak (drone) Iran, awal pekan ini.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan dikutip SPA mengatakan keputusan menempatkan pasukan AS bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam pertahanan keamanan dan stabilitas regional sekaligus menjaga .
Seorang pejabat AS, mengatakan pengerahan itu akan mencakup sekitar 500 personel militer AS di Arab Saudi, dan itu merupakan bagian dari peningkatan jumlah pasukan AS di Timur Tengah yang diumumkan Pentagon bulan lalu.
Pada Juni, Pentagon mengatakan akan mengerahkan sedikitnya 1.000 tentara ke Timur Tengah mesi tidak menjelaskan di loaksi mana saja.
Hubungan antara Washington dan Teheran memburuk tahun lalu ketika Presiden Donald Trump membatalkan perjanjian nuklir 2015.
Di bawah pakta itu, Iran setuju membatasi nuklirnya, yang sejak lama dilihat oleh Barat sebagai alasan untuk mengembangkan senjata nuklir, sebagai baalsan atas pencabutan sanksi. Meski sejak itu sanksi yang diberlakukan sangat merugikan ekonomi Iran.
Trump mengatakan bahwa pihakanya menganggap Arab Saudi sebagai mitra penting di Timur Tengah dan menyeimbangkan pengaruh Iran.