Home Olahraga Tiga Pesilat Indonesia Melaju ke Babak Berikutnya

Tiga Pesilat Indonesia Melaju ke Babak Berikutnya

Semarang, Gatra.com - Pada hari pertama ASEAN School Games (ASG) 2019 yang mempertandingkan cabang olahraga pencak silat, tiga pesilat Indonesia melaju ke babak berikutnya  setelah mengalahkan lawannya di babak eliminasi yang berlangsung di Gedung Rama Shinta Hotel Patra Jasa Semarang, Jumat (19/7).

Tiga pesilat Indonesia yang turun di babak eliminasi berhasil menyabet kemenangan. Tak tanggung-tanggung, skor yang diperoleh masing-masing atlet sangat telak, yakni 5-0.

Pelatih Silat Indonesia, Sigit Infantoro, mengaku cukup puas dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya karena mampu lolos ke babak berikutnya usai mengalahkan lawan-lawanya di babak eliminasi.

Menurut Sigit, Kemenangan pertama Indonesia diraih oleh Muhammad Agil Pakaya yang turun di kelas B melawan pesilat asal Brunei Darussalam, Awg Mohd Asyhari Amni bin Mohd Ariff. Disusul M. Zaki Zikrillah melawan AWG Mohd Alif Asyraf bin Mohd Jaafar yang juga berasal dari Brunei.

"Agil dan Zaki bermain sangat bagus, mampu mengalahkan lawanya dengan skor telak 5-0, ini adalah permulaan yang bagus bagi keduanya semoga performa mereka berdua bisa terus di pertahankan hingga akhir,” kata Sigit.

Sayangnya, penampilan cemerlang dua pesilat Indonesia di  sesi pertama tidak diikuti oleh atlet lainya saat bertanding di  sesi kedua, keberuntungan tidak berpihak pada kontingen Indonesia, karena pesilat Merah Putih lainnya, yaitu Putra Indi Sangfanata dikalahkan oleh Mr. Yotsapat Masuphap yang merupakan pesilat dari Negeri Gajah Putih, Thailand.

Namun, tak berselang lama, I GD Arya Widhyantara berhasil mengobati kekecewaan para suporter Indonesia. Dia berhasil memperoleh skor 5-0 atas Denmark Abdurasad, kontingen asal Filipina.

Penampilan tim silat pelajar merah putih itu, cukup membuat pelatih silat Sigit merasa cukup puas, selaku pelatih mengaku cukup puas karena di pertandingan hari pertama ini, mampu meloloskan 3 nama untuk melaju ke babak selanjutnya. Meskipun demikian, Sigit mengingatkan kepada para atletnya untuk tidak cepat puas diri dan merasa bangga, karena segala kemungkinan masih bisa terjadi. Apalagi melihat track record para pesilat masih awam semua.

"Kita semua masih buta dengan kekuatan lawan, sehingga baik pihak lawan maupun atlet kami sendiri masih belum mengetahui kekuatan lawan sehingga perlu proses penjajakan semua. Kita belum tahu sejauh mana kemampuan mereka. Apalagi di ASG tahun sebelumnya  cabang pencak silat tidak dipertandingkan," kata Sigit

Namun, pelatih asal Jateng itu tetap menyatakan optimistis bisa meraih emas, mengingat pencak silat merupakan  olahraga asli Indonesia, sehingga sangat berpeluang menyumbang banyak emas. "Kami akan berusaha sebaik mungkin agar menjadi yang terbaik," katanya.

 

705