Home Gaya Hidup Arswendo Atmowiloto Tutup Usia, Pegiat Film Purbalingga Berduka

Arswendo Atmowiloto Tutup Usia, Pegiat Film Purbalingga Berduka

Purbalingga, Gatra.com - Pegiat film Purbalingga, Jawa Tengah, turut berduka atas meninggalnya penulis, novelis, dan juga wartawan senior: Arswendo Atmowiloto,  pada usia 70 tahun. Rasa duka itu terungkapkan saat tengah memutar film layar lebar "Keluarga Cemara" (2018) produksi Visinema Pictures yang diadaptasi dari buku karya sang maestro. 
 
Direktur Festival Film Purbalingga (FFP), Bowo Leksono, mengaku mendengar kabar duka tersebut menjelang dimulainya program Layar Tanjleb di lapangan Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. Sebelum pemutaran berjalan, dia mengajak panitia dan warga untuk mengenang sejenak kiprah penulis naskah drama dan skenario film kelahiran Surakarta, 26 November 1948 itu.
 
"Ya, dia penulis cerita yang karya-karyanya abadi dan menginspirasi. (Tulisannya) Harus lebih banyak yang difilmkan agar generasi sekarang yang kurang gemar membaca menjadi terjembatani," katanya, di sela-sela pemutaran film, Jumat (19/7) malam. 
 
Bowo menuturkan, program Layar Tanjleb FFP tahun ini sengaja memutar film "Keluarga Cemara" garapan sutradara Yandy Laurens pada 18 desa di Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Cilacap. Film yang diangkat dari sinetron era 90-an ini  dihadirkan secara lebih dekat kepada masyarakat yang tidak bisa menyaksikan di bioskop. 
 
"Adaptasi film 'Keluarga Cemara' ini menggunakan pendekatan kekinian dengan latar cerita milenial. Tentu saja menjadi nostalgia bagi orang yang lahir tahun 1970-an dan  sarat makna bagi generasi milenial yang belum pernah menonton. Ini jadi salah satu alasan kami untuk memutarnya," jelasnya.
 
Di sisi lain, lanjut Bowo, film yang dibintangi aktor papan atas, seperti Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir ini menjadi kritik tersendiri terhadap para pegiat film. Pasalnya, hingga saat ini masih jarang sineas yang menggarap film anak. 
 
"Yang jelas kami angkat topi untuk mas Arswendo. Sejauh ini sulit ditemukan penulis naskah yang mampu membuat cerita yang dapat dinikmati lintas generasi," katanya.
 
383