Jakarta, Gatra.com - Polri menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dalam tiga bulan.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra menegaskan, pihaknya optimistis bisa memenuhi target waktu yang diminta oleh Jokowi.
"Kita tetap optimistis sejak awal setelah kejadian 11 April 2017 itu, penyelidikan sampai ada masukan dari pemerintah, juga rekomendasi Komnas HAM. Kita membuat Tim Pencari Fakta itu. Saya kira, secara profesional dan independen, beliau sudah melakukan hal yang profesional terbaik. Berdasarkan kemampuan dan kapasitasnya," kata Asep saat ditemui di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/7).
Meski optimistis, Asep tak menampik, kasus penyerangan penyidik antirasuah itu tergolong sulit. Terlebih karena minim alat bukti. Hal itu, katanya, juga sudah dipahami oleh Jokowi.
"Bapak Presiden juga sudah menekankan bahwa kasus ini cukup rumit. Tadi yg disampaikan teman kita itu ada beberapa kendala dalam saksi-saksi di TKP dan sekitarnya. CCTV setelah kita coba sampai ke AFP, Australian Federal Police belum maksimal menemukan bukti-bukti elektronik itu karena terkendala dari kualitas CCTV," ungkap Asep.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kinerja Tim Pencari Fakta (TPF) yang telah menginvestigasi kasus tersebut sejak Januari 2019. Namun, hasil investigasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh Tim Teknis guna mendapatkan pelaku penyerangan.
Jokowi juga menyebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah meminta waktu enam bulan, bagi Tim Teknis yang bakal dipimpin Kabareskrim Komjen Idham Aziz, untuk menindaklanjuti temuan TPF itu. Akan tetapi menurut Jokowi, waktu enam bulan yang diminta itu terlalu lama.
"Oleh sebab itu, kalau Kapolri kemarin sampaikan meminta waktu enam bulan. Saya sampaikan, tiga bulan Tim Teknis ini harus bisa menyelesaikan apa yang kemarin disampaikan (TPF)," kata Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi enggan berspekulasi, apakah ia akan membentuk tim independen jika dalam waktu tiga bulan ke depan penyerang Novel belum juga didapatkan.
"Saya beri waktu tiga bulan, saya lihat nanti setelah tiga bulan hasilnya kayak apa," kata Jokowi.