Washington, D.C., Gatra.com- Memperhatikan masalah keamanan dan privasi nasional Warga Amerika, Pemimpin Minoritas Senat AS, Charles E. Schumer mendesak FBI dan Komisi Perdagangan Federal untuk menyelidiki FaceApp.

Dalam suratnya, Rabu (17/7), ia meminta FBI untuk menilai apakah data yang diunggah ke FaceApp terintegrasi dengan pemerintah Rusia dan kelompok yang terkait dengan Moskow.

Schumer mencurigai asal-usul FaceApp, program foto yang memperlihatkan wajah menjadi lebih tua.

" Menimbulkan pertanyaan, tentang bagaimana dan kapan perusahaan memberikan akses data warga AS ke pihak ketiga, termasuk pemerintah [Rusia]," ujarnya, dilansir dari The Washington Post, Jumat (19/7).

Ia prihatin terhadap keamanan agregat data FaceApp. Menurutnya, jangka waktu program menyimpan data pengguna masih belum jelas sehingga pengguna tidak dapat memastikan data mereka telah dihapus.

" Akan sangat meresahkan jika informasi pribadi Warga AS yang sifatnya sensitif diberikan kepada kekuatan asing. Apalagi secara aktif, mereka terlibat permusuhan cyber dengan Amerika Serikat," katanya.

Schmer meminta Komisi Perdagangan Federal untuk mempertimbangkan, upaya perlindungan untuk mencegah pemanfaatan data privasi warga AS. Apabila tidak terdapat solusi, ia menyarankan warga AS agar waspada terhadap resiko penggunaan aplikasi FaceApp.

" Di era teknologi, [aplikasi] pengenal wajah [bisa berfungsi] sebagai pengawasan dan keamanan. Pengguna harus memiliki informasi untuk memastikan data pribadi dan biometrik tetap aman, termasuk dari negara asing yang bermusuhan," tulis Schumer.

Seperti diketahui, FaceApp menjadi viral setelah menampilkan prediksi foto wajah puluhan tahun ke depan. Saat ini, pemimpin Demokrat mengkampanyekan penghapusan aplikasi buatan Rusia.