Medan, Gatra.com - Salah satu penyebab Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumatrae masuk ke pemukiman warga di Kabupaten Padang Lawas (Palas) Sumatera Utara (Sumut) karena kerusakan ekosistem.
Binatang dilindungi tersebut terpaksa turun mencari makan ke pemukiman warga. Karena tidak memperoleh asupan makanan di hutan. Kerusakan ekosistem itu terjadi akibat konversi hutan menjadi perkebunan sawit.
Baca Juga: Harimau Berkeliaran di Kebun Karet Warga
"Ekosistem mereka rusak, salah satunya karena konversi hutan menjadi kebun sawit," kata Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Irzal Azhar saat konferensi pers, di Aula BBKSDA, Jalan Sisingamangaraja, KM 5,5, No 14, Medan, Kamis (18/7).
Irzal menjelaskan, populasi Harimau Sumatera juga terancam dan sekarang semakin terancam karena berkonflik dengan manusia. Dalam catatan BBKSDA Sumut, sambung Irzal, jumlah populasi Harimau Sumatera di Kabupaten Palas dan sekitarnya, sekarang kurang lebih tinggal 6 ekor. Selain konversi hutan, perburuan juga menjadi penyebab semakin langkanya binatang ini. "Kami berharap semua pihak menjaga ekosistem dengan tidak membuat perangkap, berburu atau merusak hutan," kata Irzal.
Baca Juga: Dua Warga Padang Lawasa Diserang Harimau
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (16/7) tim gabungan menangkap seekor Harimau Sumatera di Desa Hutabargot, Kecamatan Sosopan, Palas, Sumut. Harimau masuk dalam perangkap dengan kondisi kaki yang sudah terluka.
Dalam catatan BBKSDA Sumut, konflik harimau dengan warga di Palas, diawali pada 13 Maret 2019 di Desa Pagarambira Julu, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Palas. Harimau berkeliaran di areal kebun dan memangsa ternak kambing peliharaan warga.
Baca Juga: Harimau Pemangsa di Padang Lawas Dievakuasi
Selanjutnya pada 16 Mei 2019, Harimau Sumatera juga menyerang seorang warga atas nama Abu Sali Hasibuan, penduduk Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Palas. Abu Sali tewas mengenaskan setelah diterkam binatang ini.
Selain Abu Sali, korban lain adalah Faisal Hendri Hasibuan, penduduk Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas yang luka kritis juga akibat serangan harimau pada tanggal 26 Mei 2019.