Pekanbaru, Gatra.com - Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) menyayangkan terjadinya perbedaan data terkait luas lahan yang terbakar di Riau.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Kemenko Polhukam RI, Irjen Pol Carlo Tewu, pihaknya mendapati adanya perbedaan data antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Satuan Tugas Karhutla yang dirilis BPBD Riau.
"Data di lapangan dengan data yang diambil menggunakan teknologi kok bisa beda? Dan bedanya cukup banyak," katanya saat menghadiri Rakor Evaluasi dan Antisipasi pengendalian Karhutla semester I tahun 2019 di Pekanbaru,Kamis (18/7).
Jika Kementerian LHK merilis data Karhutla di Riau hingga 8 Juli 2019 seluas 27.683 hektar, Satgas Karhutla (BPBD) Riau justru menyebut luas lahan yang terbakar di Riau hanya 3.546 hektar.
Biar tidak serampangan, Carlos pun meminta dilakukan verifikasi dan validasi data. Ini teramat penting lantaran itu tadi, perbedaan data KLHK dan Satgas Karhutla BPBD Riau sangat mencolok.
Adapun rakor evaluasi dan antisipasi pengendalian Karhutla semester I tahun 2019 yang digelar di Riau, turut dihadiri perwakilan dari sejumah provinsi rawan Karhutla di Tanah Air, seperti Sumetera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Karhutla sendiri telah menjadi problem tahunan di sektor lingkungan hidup Provinsi Riau. Realita ini juga mendorong Gubenur Riau, Syamsuar, menggaungkan program Riau Hijau.