Mataram, Gatra.com- Menanggapi permintaan untuk menjadi menteri, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Zulkieflimansyah menyebut, masih ada yang lebih layak berada di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Zul menyadari, ia berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bukan bagian koalisi dari presiden dan wakil presiden terpilih.
“Kan PKS bukan merupakan partai pendukung pemerintah. Bahkan PKS lebih memiih menjadi oposisi. Itu adalah hak prerogratif presiden," kata Dr Zul kepada wartawan di Mataram, Kamis (18/7).
Seperti diketahui, Fungsionaris Pusat DPP Partai Golkar yang juga Mantan Direktur Komunikasi Politik TKD Jokowi – Ma’ruf Amin Prov NTB Chris Parangan menilai Gubernur NTB Zulkieflimansyah pantas menjadi menteri. Menurutnya, Zul merupakan sosok pemberani karena sudah 27 tahun merantau. Pada akhirnya, ia kembali ke tanah kelahirannya untuk membangun NTB.
“Dr Zul memiliki nyali pemberani. Beliau berani maju di pilkada NTB setelah 27 tahun meninggalkan tempat asalnya NTB. Selesai SMA, di Sumbawa [pada tahun] 1991. Dr Zul hijrah ke Jakarta karena mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia. 2018 kembali ke NTB Dr Zul dan berhasil terpilih jadi orang nomor satu di NTB,” jelasnya.
Cris Parangan berpendapat, Zul dapat menjadi value added bagi presiden dan sebagai broker antara pemerintah dengan legislatif. Selain itu, merupakan negosiator antara pemerintah dan fraksi PKS.
Hal tersebut disampaikan Chris setelah Jokowi menegaskan, akan memilih sosok pemberani untuk membantunya dalam Kabinet Kerja II.
“Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri, begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif. Saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya. Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani,” kata presiden terpilih di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/07).