Jakarta, Gatra.com- Bank Indonesia (BI) mengungkap inflasi pada Juni 2019 berada pada level rendah dan stabil.
Laporan ini terlihat dari Indeks Harga Konsumen yang tercatat sebesar 3,28% yoy. Persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada Mei 2019 sebesar 3,32% yoy.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, inflasi tetap terkendali karena adanya arahan ekspektasi inflasi oleh BI, seperti menjaga nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.
“Terjaganya inflasi rendah dipicu oleh beberapa faktor, pertama, adanya deflasi pada kelompok administered prices,” kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/7).
Perry menyebut deflasi ini disebabkan karena memang adanya dampak positif dari penyesuaian tarif angkatan darat. Kedua, terjaganya inflasi pada sektor volitale food karena berakhirnya pola musiman seperti bulan Ramadan dn Idulfitri.
Sebelumnya, BI telah memberikan beberapa kebijakan guna menjaga inflasi volitale food tetap terkendali. Salah satunya melalui empat kebijakan, antara lain keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribuso, dan komunikasi efektif.
Ekonom Center Of Reform On Economics (CORE), Yusuf Sandy mengatakan, empat kebijakan tersebut merupakan inisiasi yang bagus.
“Namun, perlu adanya koordinasi data penyebab inflasi, seperti berapa banyak ketersediaan suatu komoditi di pasar, disertai dengan data tinggi rendahnya permintaan konsumen,” jelasnya ketika dihubungi Gatra.com, Kamis (11/7)
Meski, BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah guna menjaga inflasi akan tetap rendah dan stabil.
BI memperkirakan, inflasi 2019 akan berada di bawah titik tengah dengan kisaran 3,5% kurang lebih 1%.