Tokyo, Gatra.com - Batas waktu arbitrase atas perselisihan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) telah berakhir. Saat ini, negeri sakura tengah mempertimbangkan untuk membawa masalah tersebut ke Mahkamah Internasional, International Court of Justice (ICJ).

Ketegangan antara kedua negara besar di Asia ini semakin meningkat sejak Jepang membatasi ekspor produk teknologi ke Korsel. Sementara itu, Korsel berupaya meminta perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi tenaga kerja yang berkontribusi selama pendudukan Jepang pada 1910-1945.

Tanpa kesepakatan yang saling menguntungkan, Tokyo telah mendorong arbitrasi pihak ketiga, yang pada akhirnya ditolak Seoul. Kamis dini hari (17/7) merupakan batas waktu yang ditetapkan untuk membuat keputusan.

Baca juga: MA Korsel Perintahkan Perusahaan Jepang Bayar Kompensasi

Mengutip dari Reuters, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengatakan bahwa Jepang belum menerima sepatah kata pun tentang keputusan Seoul. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendesak Korsel untuk menerima prosedur arbitrase.

Begitu tenggat waktu berlalu, Jepang akan terus mendorong Seoul untuk mengajukan proposal guna mengakhiri perselisihan sambil mempertimbangkan untuk pergi ke Pengadilan Internasional. Namun, kasus tersebut dinilai tak dapat disidangkan tanpa persetujuan dari Korsel.

Pemerintah Jepang mengatakan, akan menolak permintaan Seoul untuk mengadakan pertemuan tingkat kerja lainnya guna membahas kontrol ekspor.

Sementara itu, Korsel telah meminta sekutu Amerika Serikat (AS) untuk meredakan ketegangan dengan Jepang. Pembatasan ekspor yang diputuskan Jepang dapat merugikan perusahaan teknologi global termasuk operasi Samsung di ibu kota negara bagian Texas, Austin.