Jenewa, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/7) kemarin mengumumkan wabah Ebola di Kongo dengan status darurat bagi kesehatan internasional.
Peringatan secara global dilakukan jika virus mengancam untuk menyebar ke kota-kota besar dan negara-negara tetangga. Virus telah menyebar seluruhnya ke wilayah di antara dua provinsi, di timur laut Kongo.
Meski vaksin bekerja efektif, wabah Ebola terbukti ulet dan tahan banting di wilayah tidak stabil yang dilanda kekerasan dan peperangan. Di Kongo hampir 1.700 orang tewas akibat Ebola. Bulan ini, seorang pendeta meninggal di Kota Goma. WHO melaporkan seorang nelayan yang juga meninggal setelah muntah-muntah di sebuah pasar di Uganda.
Baca Juga: Pendeta Meninggal, Ebola Kembali Hantui Kongo dan Afrika
"Komite prihatin bahwa setahun setelah wabah, ada tanda-tanda mengkhawatirkan dari kemungkinan perluasan epidemi," kata laporan komite seperti dilansir Reuters, Kamis (18/7).
Komite WHO berada di bawah tekanan para ahli untuk meningkatkan status darurat soal wabah Ebola.
"Saya berharap keputusan ini bisa mendorong aksi politis, peningkatan koordinasi, dan pendanaan yang lebih besar dalam upaya penghentian epidemi yang menghancurkan ini," kata direktur London School of Hygiene & Tropical Medicine, Peter Piot.