Denpasar, Gatra.com - Kepala Dinas Perdagaan dan Perindustrian Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, melonjaknya harga cabai di beberapa pasar tradisional Bali disebakan beberapa faktor. Paling krusial adalah stok cabai yang semakin menipis.
"Sebenarnya kami tidak menginginkan adanya lonjakan harga terlalu tinggi. Adanya lojakan harga tidak terlepas dari permintaan dan ketersediaan. Jika dilihat sari aspek ketersediaan saat ini, dilihat dimana-mana cabai mengalami penurunan produksi. Karena sangat erat sekali dengan iklim," jelasnya di Renon, Denpasar, Kamis (18/7).
Untuk harga, per kilo cabai rata-rata Rp70 ribu. Penurunan produksi cabai, lanjut Astawa, juga dipicu kekecewaan petani karena harganya yang sempat terjun bebas. Akhirnya, mereka memilih untuk tidak lagi menanam cabai.
"Ini juga sebagai salah satu penyebab cabai menjadi semakin berkurang," ucapnya.
Dia mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Bali yang memastikan pekan ini cabai siap dipanen. Sayangnya, jumlah panen tidak bisa dipastikan apakah akan memenuhi permintaan pasar di Bali.
"Setiap hari kami selalu melakukan koordinasi, mudahaan-mudahaan sudah masuk minggu depan sudah ada cabai," tutup Astawa.
Reporter: A.A. Gede Agung
Editor: Wem Fernandez