Home Milenial Lulusan SMA Taruna Diterima Akademi Militer Kian Menurun

Lulusan SMA Taruna Diterima Akademi Militer Kian Menurun

 

Palembang, Gatra.com – Keberhasilan lulusan sekolah SMA Taruna Palembang Indonesia menembus pendidikan akademi TNI/Polri kian menurun. Pada tahun lalu, sekolah semi militer ini hanya memiliki 10 % lulusan yang berhasil ke jenjang akademi Polri.

Padahal, kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Widodo, pada awal berdirinya, sekolah tersebut membuat 30% lulusannya ke jenjang akmil TNI/Polri.

“Iya itu salah satunya, kalau melihat presentasinya menurun penerimaan polisi pada tahun 2019, hanya 10% artinya hanya 15 siswa yang diterima menjadi polisi, dibandingkan tahun pertama sekolah di buka itupun hanya tingkat secaba,” ujar Widodo, usai pembahasan tentang kekerasan yang terjadi di SMA Taruna Indonesia yang dilaporkan terdapat siswa meninggal dunia pada pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), di Kantor Disdik Sumsel, Rabu (17/7).

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/428944/millennials/tersangka-kekerasan-di-mos-terancam-uu-perlindungan-anak

Dikatakannya, pihak ini masih mempertimbangkan apakah masih diperlukan pelatihan fisik sementara lulusan yang melaju ke pendidikan akademi TNI/Polri juga kian menurun. Selama ini, pihak sekolah juga tidak menjamin para lulusannya bisa diterima di pendidikan militer TNI/Polri. “Pada bulan sekolah bulan Oktober 2019 mendatang, akreditasinya juga berakhir. Disdik masih mengevaluasi soal kasus tersebut, jika memang ada unsur kekerasan yang disengaja, maka sekolah akan dicabut,” terangnya.

Mengenai penggunaan nama sekolah Taruna Indonesia, Widodo tidak begitu mempersoalkannya. Menurutnya, penamaan sekolah tidak harus menjadikan sekolah boleh melakukan aksi kekerasan pada siswanya. Latihan fisik juga boleh, namun tidak dibenarkan terjadi kekerasan, “Dilarang memaksakan orang menjadi kuat dalam arti ada kekerasan,” pungkasnya.

 

 

Reporter : Else

 

13911