Jakarta, Gatra.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun mendatang berpotensi bisa mencapai 6%. Hal itu karena tren positif mulai dari investasi, kebijakan struktural hingga infrastruktur.
"Investasi secara nominal naik, PMA (Penanaman Modal Asing) mendominasi dan naik terus. Walau ada kencendurungan turun pada kuartal dua 2018. Kalo secara ril tren sudah sangat baik. Ini pertumbuhan terus naik," kata Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi di Jakarta, Rabu (17/7).
Selain itu, Indonesia memanfaatkan beberapa perjanjian dagang atau perjanjian investasi, baik bilateral maupun multilateral. Sampai saat ini, peluang perjanjian dagang belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Melihat kondisi global yang terpengaruh perang dagang, Indonesia belum mampu memanfaatkan peluang tersebut. Harus diakui, Vietnam sudah selangkah lebih maju dibandingkan Indonesia.
"Jadi peluang-peluang ini ada, tapi pemanfaatan masih belum optimal. Jadi efeknya banyak negatif. Ini adalah fenomena tidak memafaatkan kerjasama tidak optimal," jelasnya.
Strategi ke depan, sambung dia, Indonesia akan memanfaatkan peluang perang dagang dalam konteks kerjasama internasional. Antara lain dengan memberikan persepsi positif untuk ekonomi Indonesia, kerjasama keuangan diperkuat, dan penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan.
"Malaysia dan Thailand sudah. Harapan di perluas dengan Singapura, Korea, Cina, Jepang dan Australia. Ini memang belum banyak di manfaatkan. Malaysia dan Thailand lebih cepat memanfaatkan ini," imbuhnya