Jakarta, Gatra.com -  Panitia seleksi membantah calon pimpinan (capim) KPK didominasi oleh peserta dengan latar belakang polisi, hakim dan jaksa. 

Dari 192 peserta capim KPK yang lolos tahapan administrasi, hanya 18 orang dengan latar belakang hakim dan jaksa. Sedangkan latar belakang polisi sebanyak 13 peserta. 

"Aparatur memang ada tapi jumlahnya cuma segitu, Mendominasi bagaimana?" ujar anggota panitia seleksi capim KPK, Harkristuti Harkrisnowo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).

Menurut dia, peserta dengan latar belakang akademisi lebih banyak dibandingkan penegak hukum. Ia tidak yakin pimpinan KPK dengan latar belakang penegak hukum akan melemahkan kinerja komisi antirasuah di masa yang akan datang. 

"Tidak lah," tegas dia 

Keikutsertaan penegak hukum (hakim, jaksa dan polisi) dalam seleksi capim KPK ditentang banyak pihak. Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan sebaiknya mereka mengurusi instansi tempat bekerja dari pada maju sebagai capim KPK. 

"lebih baik diberdayakan saja di Kepolisian ataupun Kejaksaan, mengingat dua institusi penegak hukum itu belum terlihat baik dalam hal memaksimalkan pemberantasan korupsi," tegas peneliti ICW, Kurnia Ramadhana saat dihubungi wartawan, Jumat (12/7).