Home Gaya Hidup Penertiban Prostitusi di Asahan Tidak Maksimal Karena Anggar

Penertiban Prostitusi di Asahan Tidak Maksimal Karena Anggar

Asahan, Gatra.Com - Anggaran minim menjadi kendala dalam penanganan pemberantasan prostitusi secara maksimal di Kabupaten Asahan. Akibatnya bisnis penyakit masyarakat tersebut berkembang pesat.

Hal itu diungkapan Plt Kepala Badan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Asahan, Sofyan Manulang. Akibatnya penanganan penyakit masyarakat tersebut sangat rendah. Padahal harus dilakukan secara maksimal.

Terlebih untuk menekan dampak negatif ke masyarakat. "Karena terbentur anggaran, kami hanya bisa 4 hingga 6 kali melakukan razia dalam setahun,"ujar Sofyan kepada Gatra, Selasa (16/7).

Baca Juga: Tawarkan PSK di Twitter, Mahasiswi 22 Tahun Ditangkap

Menurutnya, untuk menekan maraknya praktek prostitusi, razia setidaknya harus dilakukan satu kali dalam setiap bulan. Sofyan Manulang mengatakan, setiap operasi razia prostitusi menelan biaya cukup lumayan besar.

Karena dalam operasi razia prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya harus melibatkan personil dari sejumlah intansi vertikal. "Efektifnya itu razia tiap bulan. Tapi karena kita minim anggaran terpaksalah kita menentukan jadwal hari besar seperti bulan ramadhan,” tambahnya.

Pejabat Pemkab Asahan ini juga menilai, bisnis prostitusi Asahan berkembang pesat. Meski belum ada survey dan pendataan, secara kasat mata jumlah PSK terus bertambah dan meningkat. "Kita tidak tahu apakah mereka ini PSK eksodus yang masuk ke kota ini atau memang mayoritas warga sini,” tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Ambon Tutup Lokasi Prostitusi

Dalam menangani bisnis haram itu, mantan camat ini tidak bisa hanya dilakukan penangkapan. Harus dicari solusi untuk penanganannya secara bijak. Salah satunya menurut dia Pemkab Asahan perlu membangun Panti Sosial sebagai tempat pembinaan, untuk mendidik dan membina para PSK yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah setempat.

Menurut Sofyan, sistem penanganan yang dilakukan Pemkab Asahan selama ini tidaklah efektif untuk memberantas praktek prostitusi. "Karena toh sia-sia kita tangkap. Hari ini kita tangkap, dinasehati begini begitu, besok dia tetap kembali ke jalan menjadi PSK. Karena sejauh ini kita punya konsep dalan penanganannya," ungkapnya.

Reporter: Edy Gunawan Hasby

442